Udah lama nih gak nulis lagi di blog ini,,, sibuk ngurusin My Skripsweet unk,,,
(HALAH MAH SKRIPSIONG GE DA TEU BERES2... HEHE,,)
sampai jumpa lgi we akh,,, semoga gak males lagi nulis di sini ataupun ngeberesin proyek skripsinya,,, SEMANGAT!!!!!
keisengan yang jujur,,, coretan-coretan yang mewakili lisan berupa untaian kata dari hati dan hasil "ngalamun"
Wilujeng Sumping,,, Wilujeng Maca,,, Mugia Manfaat,,, Hatur Nuhun,,, ^_^
Rabu, 05 Oktober 2011
Minggu, 17 Juli 2011
Aku dan Tulisanku
Selama ini tulisanlah yang bisa menampung semua unek-unekku disaat orang tak bisa lagi mendengar apa yang aku bicarakan, terlebih mereka tak akan pernah mengerti apa yang aku rasakan.Tak banyak orang yang yang paham maksudku, bahkan diriku sendiri kadang tak memahami apa yang aku mau. Lewat tulisan aku hanya mencoba memahami diriku sendiri disaat air mata dan senyuman tak bisa mewakili asa dalam hati, disaat jalan pikiranku mengelana mencari. Aku tak meminta untuk didengar, aku tak meminta untuk dimengerti karena aku menulis untuk mengenal diriku sendiri. Hmm,,, sekali lagi benar kata temanku, "untuk mengenal seseorang bacalah apa yang dia tulis". Lewat tulisan itu setidaknya aku bisa mengenal siapa diriku, apa yang aku mau, apa yang aku rasa, dan apa yang aku pikirkan.
Tapi, disaat tulisan tak bisa menggantikan lisanku lagi. Disaat tulisan tak bisa menunjukan siapa diriku lagi. Aku dalam kebingungan yang besar, KRISIS JATI DIRI,,, siapa aku? apa yang aku mau? apa yang aku rasa? apa yang aku pikirkan? aku tak tau...
Apakah aku sudah terkena sindrome NARSISME, harus menunjukan siapa diriku dulu baru aku tau siapa aku. Entahlah,,, yang pasti aku menikmati kegiatanku menulis,,, DULU tapi tidak akhir-akhir ini.
Kata-kata itu seolah kocar-kacir, ketakutan,,, takut dicap begini, takut dicap begitu. Juga karena beberapa alasan,,, gak boleh ngomong ini, gak boleh ngomong itu,,, harus ini dulu baru itu,,, Alhasil,,, aku tak bisa menulis walau saat itu aku benar-benar ingin menulis. Haaaaaaa,,, TRAGIS, bukankah ini era demokrasi???? orang bebas mengungkapkan apa yang ingin diungkapkannya, orang bebas berargumentasi sesuai dengan pola pikirnya, orang bebas berekspresi sesuai dengan kreativitasnya. Hee,,, IDEALIS.
Ya,,, tapi bukankah kalian juga sama menuntutku dengan keidealisan kalian, menuntutku untuk menjadi anak yang manis, harus selalu dijalur yang benar (menurut kalian), HARUS SEPERTI KALIAN.
HEI,,,inilah aku,,, apa ada yang salah dengan diriku yang seperti ini? aku terkungkung oleh judgement yang kalian sandangkan padaku. Semua itu membebaniku. Ingat... aku tak sebaik apa yang kalian pikirkan.
Aku yang utuh adalah aku dengan sisi baik dan burukku.
Aku sempurna dengan ketidaksempurnaanku.
Hmm,,, ya aku mengerti, kalian memang tidak mengenalku, mungkin tepatnya tidak mengenalku secara utuh. Sama halnya dengan diriku yang tak bisa mengenal diriku sendiri tanpa tulisanku. Jadi,,, mohon biarkan aku tetap menuliskan siapa diriku, biarkan aku mengenal siapa diriku sendiri.
Maaf,,, bukannya aku tak mau mendengar kalian.
Minggu, 19 Juni 2011
Kesempatan Kedua
“HUUUUUUUUUUUUUUUUAAAAAA,,,” begitu berat mataku tapi aku harus menyelesaikan cerita ini, deadline besok pagi tepat jam 9. Kalau sampai aku telat menyerahkan draf ceritaku ini, matilah aku. Karirku benar-benar diambang jurang kehacuran, ini adalah cerita yang bisa menyelamatkan karirku. Tentang kesempatan kedua, kesempatan yang diberikan saat kamu kembali dari pelarian, kau harus memperbaikinya, kau harus menyelesaikannya, sesuatu yang belum selesai. Kisah ini bukan hanya cerita tapi ini memang harapanku.
***
DUUUUUUUUUUUUUKKKKKKKK,,,
“Sitaaaaa,,, apakah kamu tertidur?” suara seorang laki-laki memanggil namaku.
“Haah” aku kaget dan dengan cepat aku menegakan badanku. Ya,,, aku tertidur, ternyata aku tidak kuat menahan kantukku . seingatku sudah tiga hari aku tidak tidur sama sekali, makanpun hanya mie instan yang siap seduh. Wah benar-benar berjuang untuk cerita ini. Kaget aku mendengar teguran itu dan kaget juga karena kepalaku terkatuk ke meja yang keras. “Hei,,, meja keras? Hanya meja keras??? Bukankan di depanku ada sebuah laptop, aku sedang menyelesaikan sebuah cerita. Terus sekarang aku dimana? Mengapa ada yang menegurku?
Aku berada di sebuah kelas. Hmmm,,, Mengapa aku ada di sini? Mimpikah? Aku mencoba mencubit pipiku,,, “Awwwwww,,, sakit” ternyata bukan mimpi. Ataukah aku sudah bermimpi menjadi seorang penulis barusan?
“Kenapa Sita??? Kamu kira ini mimpi?” tanya laki-laki itu.
“Huuuuuuuuuu,,,” serampak seisi ruangan menyorakiku.
Oh tidak,,, laki-laki itu adalah dosenku semasa kuliah, dosen yang terkenal galak. Haduh gawat,,,
“Hee,,, maaf Pak” ketar-ketir aku menjawab.
“Kelas itu bukan tempat untuk tidur, sana cuci muka biar kamu tidak bermimpi terus” perintah Beliau.
“Hahahaha,,,” anak-anak malah menertawakanku.
“ini juga berlaku untuk kalian semua, kelas itu bukan untuk tidur, apabila ada yang mengantuk, silahkan cuci muka dulu biar kalian lebih segar atau kalau kalian tidak berminat mengikuti kuliah saya silahkan keluar” tegas dosen itu.
Aku menuju kamar mandi, sepanjang jalan aku melihat. Ya,,, ini kampusku yang dulu. Bangunan yang khas karena bangunan ini merupakan hibah dari sebuah organisasi antara Indonesia dan Jepang. Jadi bangunannya berbeda dengan bangunan fakultas lainnya.
Di depan kaca besar di toilet, aku termenung. Mengapa aku ada di sini? Aku merasa ini bukan tempatku lagi. Tempat ini sudah lama aku tinggalkan, sudah lama menjadi kenangan di hidupku. Mengapa aku kembali kesini?
“Huuuuuuuuuufh,,,” aku menghela nafas. Aku tidak mungkin ada di toileti ini selamanya. Akhirnya aku kembali ke kelas tadi.
Kulihat masih teman-temanku yang dulu, benar-benar seperti dulu. Dosen itu begitu bersemangat menjelaskan hubungan antara adaptasi karena proses predasi atau mangsa-memangsa, dimana mangsa beradaptasi agar tehindar dari pemangsanya dan pemangsa beradaptasi untuk mendapatkan mangsanya. Ini matakuliah Ekofisiologi Hewan.
“Disaat seekor hewan keluar untuk mencari mangsa, sebenarnya hewan itu menyediakan dirinya sendiri untuk dimangsa oleh pemangsanya” jelas Dosen itu.
Sebuah kalimat yang mengandung arti dalam, bukan hanya sebuah materi dari perkuliahan tapi mengandung arti bahwa semua hal mempunyai resiko.
Haaa,,, tapi aku masih belum bisa fokus, aku masih berpikir, mengapa aku kembali kesini? Mungkinkah ini adalah kesempatan keduaku, benar-benar kesempatan keduaku? mungkinkah aku diberi kesempatan untuk menyesaikannya, untuk memperbaikinya. Benarkah aku kembali? Ataukah aku hanya bermimpi? kalau memang ini sebuah mimpi, ini adalah mimpiku yang paling buruk.
***
Masa ini adalah masa terberatku, aku bertahan karena orang tuaku. Tapi tenyata aku harus memilih dan aku memutuskan untuk tidak menyelesaikannya. Untuk pilihan itu aku mempertaruhkan sesuatu yang berharga, kebanggan orang tuaku. Kebanggaan karena melihat anak perempuannya dengan baju toga, kebanggaan karena anak perempuannya bergelar sarjana. Aku mengambil semua resikonya.
Rasanya sudah 2 tahun semua itu berlalu dan selama itu pula aku tidak berani pulang ke rumah. Aku tak berani menatap mata kedua orang tuaku, mata kecewa karena anaknya gagal menjadi sarjana. Di sisi lain aku beruntung, karena cerita-ceritaku bisa diterima pasar, dalam kurun satu tahun, aku melahirkan 2 karya best seller. Aku memang beruntung, berawal dari kumpulan cerita di blogku yang awalnya iseng. Atas saran temanku aku jadikan sebuah buku dan aku kirimkan ke penerbit. Ternyata keisenganku bisa menghasilkan uang. Karya pertama yang menjadi best seller. Keberuntungan masih berpihak padaku, karya keduaku berupa kumpulan puisi ikut diterbitkan dan kembali menjadi best seller. Aku terkenal sebagai Maya Sita, itu nama penaku.
Ternyata keberuntungan tidak selamanya berpihak padaku, roda kehidupan berputar. Semakin tinggi akan semakin kencang pula hempasan angin. Semakin aku terkenal semakin dituntut pula aku harus melahirkan karya yang lebih bagus lagi. Sesuatu yang cepat naik, akan cepat pula ia terjatuh, dan itu berlaku padaku. Karyaku yang ketiga tidak sespektakuler karya sebelumnya, malah tidak bergema sama sekali, padahal ini benar-benar aku kerjakan dengan serius berbeda dengan kedua karyaku yang merupakan karya-karya iseng pengisi senggangku. Entah apa yang salah? Mungkin karena dulu aku menulis dengan hati maka maksudnya pun akan sampai ke hati. Aku menulis karena aku ingin menulis. Tapi, sekarang aku tidak seperti itu, walau aku serius, aku melakukkannya bukan karena aku ingin menulis, aku melakukannnya karena aku harus menulis.
Setelah peluncuran karyaku yang ketiga, aku pun sadar, aku harus menulis lagi dengan hati. Tapi sepertinya tidak mudah seperti dulu, aku tidak mendapatkan inspirasi, seolah aku kehilangan hatiku. Mungkin memang benar aku kehilangan hatiku. Hatiku telah tertinggal di masa lalu, kasih sayang dan perhatian aku sudah lama meninggalkannya. Orang tuaku, aku sudah meninggalkan mereka.
“Andai aku diberi kesempatan kedua,,,” aku sempat bergumam.
***
“Kalian sudah semester berapa sekarang?” tanya seorang dosen saat mengakhiri kuliah kali itu.
“Semester 7, Bu” jawab kita serempak.
“Berarti kalian semester depan sudah ada yang harus menyusun skripsi kan? Sudah ada yang mengajukan judul? Jangan sampai berleha-leha ya, lulus lebih cepat lebih baik” nasehat Beliau.
Ya ini adalah semester 7, semester dimana semuanya berawal. Kali ini aku tidak boleh mengulangi kesalahanku yang dulu. Aku harus segera mengajukan judul, aku harus segera menyelesaikan penelitian, aku harus menjadi seorang sarjana. Aku harus membuat orang tuaku bangga. Setidaknya dengan begitu, usaha mereka tidak sia-sia.
Ini adalah kesempatan keduaku, aku tidak boleh menyia-nyiakannya. Ternyata, kebahagiaan itu tidak selalu datang dari kesenangan tapi terkadang ia datang dari sebuah kebanggaan.
***
“Oiii bangun,,, jyah ni anak kerjaan teh tidur ajah, itu mediumnya ngeluber tuh” suara itu sewot. Dan ternyata benar mediumku ngeluber.
“Waduh,,, gak sadar aku ketiduran unk , makasih Dee udah bangunin, haduh gimana ini,,, bantuin lah…” aku merajuk.
“ Jyah,,, makanya jangan tidur wae atuh Bu,,, gimana mau selesai ini penelitian kalau kerjaannya tidur ajah” gerutu Dee.
“Siap,,, Bu” jawabku sambil nyengir.
Haa,,, ternyata semua itu hanya mimpi. Tapi satu hal yang bisa aku ambil dari mimpi ‘geje’ itu. Ternyata, aku tidak harus menunggu kesempatan kedua karena kesempatan kedua itu belum tentu datang. Mimpi ini mengingatkanku agar aku tidak menyesal belakangan.
Hadapi apa yang harus dihadapi dan selesaikan apa yang harus diselasaikan. Berhentilah bersikap seperti pengecut. Allah tidak akan menguji seseorang melebihi dari kemampuannya. Aku pasti bisa. ‘S.Si.’ akan tersemat dibelakang namaku dan akan ku lihat raut bangga dari wajah mereka. Amin
Jejak Tinta,,,
Waaaaaaaaaaaaaa,,, gak nyangka bisa mencapai 100 tulisan.
ALHAMDULILLAH karena aku masih selalu diberi inspirasi dalam menuangkan kata-kata menjadi sebuah karya, semoga selalu seperti itu dan somoga kali ini tulisanku tidak hanya untukku saja tapi bisa bermanfaat juga untuk yang membaca,,, Amin,,,
Semangat,,, sepertinya harus mulai dikelola lagi tulisannnya, mudah-mudahan ajah bisa dibukukan,,, :D
ALHAMDULILLAH karena aku masih selalu diberi inspirasi dalam menuangkan kata-kata menjadi sebuah karya, semoga selalu seperti itu dan somoga kali ini tulisanku tidak hanya untukku saja tapi bisa bermanfaat juga untuk yang membaca,,, Amin,,,
Semangat,,, sepertinya harus mulai dikelola lagi tulisannnya, mudah-mudahan ajah bisa dibukukan,,, :D
Maaf,,,
Baru kali ini aku benar-benar merasa menyesal atas semua caci maki yang sudah aku lontarkan padanya. Entah mengapa rasanya aku benar-benar telah menjadi orang paling jahat untuknya. Untuk berkilah, memang dia pantas menerimanya setelah apa yang dia lakukan kepadaku saat itu. Tapi, dari apa yang sudah kita jalani sebelumnya terasa sangat tidak adil bila dia menerima semua perlakuan kasarku selama ini.
Adakah tersirat benci di hatinya? aku tak tau tapi selama aku mengenalnya dia tidak pernah marah padaku. Bahkan saat aku habis-habisan memakinya, dia tidak pernah berbalik membentakku. Dia menghadapiku dengan diam.
Secara emosi, aku yang kadang masih selalu meledak-ledak, dia salah satu orang yang mengerti aku.
Kadang aku tidak habis pikir, apa dia tidak sakit hati ya? setelah apa yang aku lakukan padanya, dia masih berusaha untuk ada di sampingku. Berusaha menghimburku walau dengan banyolannya yang garing,,, haa,,, ada-ada ajah,,, :D
Untuknya,,, yang selalu ingin disamakan dengan tokoh utama cowok dari film yang habis aku tonton... :)
Aku hanya bisa bilang MAAF,,, MAAF,,, MAAF,,,
Terima kasih karena masih tetap menjadi temanku,,, :)
Bandung, 190611
Adakah tersirat benci di hatinya? aku tak tau tapi selama aku mengenalnya dia tidak pernah marah padaku. Bahkan saat aku habis-habisan memakinya, dia tidak pernah berbalik membentakku. Dia menghadapiku dengan diam.
Secara emosi, aku yang kadang masih selalu meledak-ledak, dia salah satu orang yang mengerti aku.
Kadang aku tidak habis pikir, apa dia tidak sakit hati ya? setelah apa yang aku lakukan padanya, dia masih berusaha untuk ada di sampingku. Berusaha menghimburku walau dengan banyolannya yang garing,,, haa,,, ada-ada ajah,,, :D
Untuknya,,, yang selalu ingin disamakan dengan tokoh utama cowok dari film yang habis aku tonton... :)
Aku hanya bisa bilang MAAF,,, MAAF,,, MAAF,,,
Terima kasih karena masih tetap menjadi temanku,,, :)
Bandung, 190611
Multiple Choice
Orang cenderung berharap diberikan banyak pilihan dalam hidupnya. Mungkin maksudnya dengan memiliki banyak pilihan, kemungkinan untuk mendapatkan apa yang dia mau (dia anggap benar) akan lebih besar dibandingkan dengan tidak memiliki pilihan sama sekali.
Teringat, masa-masa UAS dimana kita cenderung berharap mendapatkan soal pilihan ganda dari pada soal uraian. Ya,,, salah satu alasannya, dengan soal pilihan ganda kita akan mendapat bayangan untuk memilih jawaban mana yang tepat atau lebih tepatnya kita punya kesempatan untuk nembak alias nebak jawaban, “kira-kira jawaban mana yang tepat ya?”. Sedangkan soal uraian, kita harus lebih keras menentukan jawaban yang tepat, kenyataannya susah banget dapat jawaban yang benar-benar tepat pada soal uraian walaupun kita paham karena masalahnya adalah argumen, dan kalaupun itu bukan argumen misalnya definisi, itu harus benar-benar tepat, kebayang kan kalau gak paham sama sekali, sudah jelas akan mati kutu.
Resikonya disaat kita mempunyai banyak pilihan, kita akan bingung menentukan pilihan mana yang tepat. Karena sebanyak apapun pilihan yang diberikan, hanya akan ada satu jawaban yang tepat dan itu jelas kemungkinannya TEPAT ATAU TIDAK TEPAT bukan masalah benar atau salah. Bukan berarti yang dianggap benar akan tepat dan yang dianggap salah akan tidak tepat. Tapi, yang sudah dianggap tepat itu akan pasti benar dan yang dianggap tidak tepat akan pasti salah. Tepat atau tidak tepat itu tergantung kunci jawabannya dan kunci jawaban itu ditentukan oleh yang membuat soal.
Dalam konteks kehidupan yang lebih luas, kunci jawaban itu telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Berkehendak, Dzat Yang Maha Mengetahui sesuatu yang TEPAT untuk makhluknya.
Ya,,, seperti halnya ujian dengan soal pilihan ganda. Hidup kita pun diuji dengan diberikannya banyak pilihan, semakin tinggi tahapnya semakin banyak pula pilihan yang diberikannya dan semakin sulit pula kita melihat antara benar dan salahnya dan mungkin terkadang terlihat semuanya benar atau mungkin terlihat sebaliknya.
Hidup memang pilihan, mau lulus ujian atau tidak, itu tergantung pilihan kita.
So,,, lebih suka mana, soal pilihan ganda atau soal uraian??? ^_^
Biar Sempurna
Aku tau manusia tidak ada yang sempurna
Tapi bagiku kau begitu sangat sempurna
Sungguh aku ingin bersamamu selamanya
Biar kamu hanya milikku seutuhnya
Tidak ada yang lain
Tidak akan pernah untuk orang lain
Tidak akan ku biarkan kau menjadi milik orang lain
Biarkan aku mengenangmu selamanya
Tanpa cela,,,
Aku hanya ingin mengenangmu dengan sempurna
Tetap menjadi milikku selamanya
Tidak akan pernah untuk orang lain
Tidak akan ku biarkan menjadi milik orang lain
___________________________________________________
Bandung, 180611
For My Little Story,,,
Ku biarkan kau tetap menjadi kenangan
mengenangmu sudah cukup membuatku tersenyum...
untukmu aku hanya ingin tetap tersenyum... ^_^
Tapi bagiku kau begitu sangat sempurna
Sungguh aku ingin bersamamu selamanya
Biar kamu hanya milikku seutuhnya
Tidak ada yang lain
Tidak akan pernah untuk orang lain
Tidak akan ku biarkan kau menjadi milik orang lain
Biarkan aku mengenangmu selamanya
Tanpa cela,,,
Aku hanya ingin mengenangmu dengan sempurna
Tetap menjadi milikku selamanya
Tidak akan pernah untuk orang lain
Tidak akan ku biarkan menjadi milik orang lain
___________________________________________________
Bandung, 180611
For My Little Story,,,
Ku biarkan kau tetap menjadi kenangan
mengenangmu sudah cukup membuatku tersenyum...
untukmu aku hanya ingin tetap tersenyum... ^_^
Sama dalam Beda,,, 2
Kau mempertanyakan apakah rasa kita sama?
Aku memerdebatkan haruskah kita memliliki pemikiran yang sepaham?
Mereka yang meragu, bisakah kalian mengerti kami?
Kau dengan diammu
Aku dengan sesumbarku
Mereka dengan penilaianya
Apakah kita berbeda?
Mungkin rasa dan pemikiran kita sama
Tujuan kita kesana
Langkah kita sejalan
Tapi cara kita jelas berbeda
Caramu,,,
Caraku,,,
Cara mereka,,,
Kita punya cara masing-masing,,,
Itu yang harus dipahami,,
Itu yang harus saling dimengerti,,
Tak harus benar-benar sama
Kita tetap sama dalam beda
Aku memerdebatkan haruskah kita memliliki pemikiran yang sepaham?
Mereka yang meragu, bisakah kalian mengerti kami?
Kau dengan diammu
Aku dengan sesumbarku
Mereka dengan penilaianya
Apakah kita berbeda?
Mungkin rasa dan pemikiran kita sama
Tujuan kita kesana
Langkah kita sejalan
Tapi cara kita jelas berbeda
Caramu,,,
Caraku,,,
Cara mereka,,,
Kita punya cara masing-masing,,,
Itu yang harus dipahami,,
Itu yang harus saling dimengerti,,
Tak harus benar-benar sama
Kita tetap sama dalam beda
Just Friend,,,
Ada kejadian unik di perjalanan pulang kali ini. Awalnya biasa saja, seperti biasa aku mendengarkan musik dari MP3 di sepanjang jalan untuk mengusir rasa jenuh karena sendirian. Hanya saja baru juga sampai Ujung Berung MP3ku mati kehabisan baterai,,, lupa bekas kemaren tidak aku charge lagi. Hmmm,,, terpaksa deh menggeje, hanya menikmati pemandangan di sepanjang jalan, melihat motor dan mobil yang mencoba saling mendahului. Agak padat jalanan kali ini, mungkin karena weekend.
Saking asiknya menikmati suasana jalan kala itu, tanpa aku sadari ternyata udah ada yang duduk disebelahku, aku baru sadar karena dia nyapa duluan. Hehe,,, aklum kalau aku sudah asik sama satu hal,,, hal yang lain tuh lewaaaaaaaaaaaaat,,,,
Saat orang itu menyapaku, ya aku cuma mencoba ramah aja menjawab, toh dia nanyanya juga baik-baik. Ya,,, dimulai dari kuliah, kerjaan sampai masalah politik kita bahas juga... ternyata seru juga kalau ngobrol sama orang pinter. Bisa nambah wawasan. Dilihat dari penampilannya, seperti pegawai sebuah intansi dan ternyata benar. Tidak terlalu tua, kalau dari fisiknya kayanya tidak jauh dari usia kakak ke-3 atau kakak ke-2ku, tapi aku manggilnya Bapak,,, biarlah untuk menghargai, gak enak kalau harus manggil yang lain.
Ngobrol ngaler-ngidul, sampai akhirnya kondektur nagihin ongkos, pas mau ngeluarin uang eh ternyata udah dibayarin sama bapak itu. Hihihi,,, asik lumayan caheum-cimalaka jadi gratisan :P
Bukan hanya itu sih, aku dapat info tentang lowongan kerja unk,,, jadi bersemangat ingin cepet-cepet lulus. Katanya penerimaan PNS biasa dibuka di akhir tahun, Oktoberan gitu. Tak cukup disitu, masalah beasiswa S2 pun dibahas, katanya kalau mau beasiswa S2 ke luar negeri dari kantor minimal TOEFL 500, wah,, mantap tuh,,, AYO BERSEMANGAT!!!
Perkenalan yang singkat, pembicaraan yang singkat antarai Ujung Berung-Jatinangor tapi isinya mantap unk,,, Haa,, makasih pak infonya :)
Bener kata temen aku, "Berteman itu tidak harus melihat siapa dia tapi lihatlah apa yang bisa dia berikan kepada kita"
Aku baru mengerti maksudnya, bukan berarti kita harus menuntut tapi setidaknya kita harus bisa mengambil sesuatu dari dia terutama pelajaran dan ilmu begitu juga kesempatan, jangan sampai kita tidak dapat apa-apa atau malah dapat hal jelek (pengaruh buruk).
Cerita ini hanya sebagian contoh kecil. Aku dan teman-temanku,,, begitulah kita, siapa dia tak menjadi soal asal tidak saliing memberi dampak buruk saja.
Singkatnya, pertemanan adalah simbiosis mutualisme, dimana kedua pihak tidak merasa dirugikan tapi justru saling melengkapi.
Just friend,,, ^^
Sumedang, 110611
Saking asiknya menikmati suasana jalan kala itu, tanpa aku sadari ternyata udah ada yang duduk disebelahku, aku baru sadar karena dia nyapa duluan. Hehe,,, aklum kalau aku sudah asik sama satu hal,,, hal yang lain tuh lewaaaaaaaaaaaaat,,,,
Saat orang itu menyapaku, ya aku cuma mencoba ramah aja menjawab, toh dia nanyanya juga baik-baik. Ya,,, dimulai dari kuliah, kerjaan sampai masalah politik kita bahas juga... ternyata seru juga kalau ngobrol sama orang pinter. Bisa nambah wawasan. Dilihat dari penampilannya, seperti pegawai sebuah intansi dan ternyata benar. Tidak terlalu tua, kalau dari fisiknya kayanya tidak jauh dari usia kakak ke-3 atau kakak ke-2ku, tapi aku manggilnya Bapak,,, biarlah untuk menghargai, gak enak kalau harus manggil yang lain.
Ngobrol ngaler-ngidul, sampai akhirnya kondektur nagihin ongkos, pas mau ngeluarin uang eh ternyata udah dibayarin sama bapak itu. Hihihi,,, asik lumayan caheum-cimalaka jadi gratisan :P
Bukan hanya itu sih, aku dapat info tentang lowongan kerja unk,,, jadi bersemangat ingin cepet-cepet lulus. Katanya penerimaan PNS biasa dibuka di akhir tahun, Oktoberan gitu. Tak cukup disitu, masalah beasiswa S2 pun dibahas, katanya kalau mau beasiswa S2 ke luar negeri dari kantor minimal TOEFL 500, wah,, mantap tuh,,, AYO BERSEMANGAT!!!
Perkenalan yang singkat, pembicaraan yang singkat antarai Ujung Berung-Jatinangor tapi isinya mantap unk,,, Haa,, makasih pak infonya :)
Bener kata temen aku, "Berteman itu tidak harus melihat siapa dia tapi lihatlah apa yang bisa dia berikan kepada kita"
Aku baru mengerti maksudnya, bukan berarti kita harus menuntut tapi setidaknya kita harus bisa mengambil sesuatu dari dia terutama pelajaran dan ilmu begitu juga kesempatan, jangan sampai kita tidak dapat apa-apa atau malah dapat hal jelek (pengaruh buruk).
Cerita ini hanya sebagian contoh kecil. Aku dan teman-temanku,,, begitulah kita, siapa dia tak menjadi soal asal tidak saliing memberi dampak buruk saja.
Singkatnya, pertemanan adalah simbiosis mutualisme, dimana kedua pihak tidak merasa dirugikan tapi justru saling melengkapi.
Just friend,,, ^^
Sumedang, 110611
Sabtu, 04 Juni 2011
Andai Aku Bisa Membencimu
Layaknya aku terperosok diatas jembatan gantung
Diantara dua tebing
Diantara langit yang biru dan jurang kelam tanpa dasar
Layaknya jiwaku yang terjebak di tengah-tengah
Diantara baik dan buruk
Diantara senyum dan kemarahan
Merintih dalam kesakitan
Tertegun dalam keraguan
Mungkin terjatuh ke jurang tanpa dasar akan lebih baik
Setidaknya aku tidak akan membatu terpanggang panasnya mentari
Dan mungkin dengan memilih keburukan dan kemarahan akan lebih baik pula
Setidaknya air mataku tidak akan habis karena sesuatu yang belum pasti
Andai aku bisa membencimu
Mungkin aku bisa menyalahkanmu
Mungkin aku bisa memaki sepuasku
Dan,,, andai aku bisa membencimu
Mungkin aku tidak akan menangisi ketidakberdayaanku
Aku tak bisa membencimu
Diantara dua tebing
Diantara langit yang biru dan jurang kelam tanpa dasar
Layaknya jiwaku yang terjebak di tengah-tengah
Diantara baik dan buruk
Diantara senyum dan kemarahan
Merintih dalam kesakitan
Tertegun dalam keraguan
Mungkin terjatuh ke jurang tanpa dasar akan lebih baik
Setidaknya aku tidak akan membatu terpanggang panasnya mentari
Dan mungkin dengan memilih keburukan dan kemarahan akan lebih baik pula
Setidaknya air mataku tidak akan habis karena sesuatu yang belum pasti
Andai aku bisa membencimu
Mungkin aku bisa menyalahkanmu
Mungkin aku bisa memaki sepuasku
Dan,,, andai aku bisa membencimu
Mungkin aku tidak akan menangisi ketidakberdayaanku
Aku tak bisa membencimu
Minggu, 22 Mei 2011
Tentang Nama
Nama-nama yang menari di sekitar kepalaku
Nama-nama yang menjajah setiap sel di otakku
Nama-nama yang bersemayam dihatiku
Oh,,, andai dia tak punya nama
Apakah dia akan selalu ku ingat?
Akankan dia selalu ku sebut?
Untuk nama-nama
Aku jatuh hati karena cerita tentang nama
Aku tertaut pada sosok bernama... yaitu DIA
Dia yang mempunyai banyak nama
Minggu, 15 Mei 2011
Yang Hilang, Yang Kembali
Ia telah pergi
Entah kemana
Tak ada kabar
Raib, tak berjejak
Tinggalkan ruang
Aku kehilangan
Ia telah pergi
Berat hati melepasnya
Mungkin sudah waktunya
Telah habis waktuku bersamanya
Menuntut keikhlasan
Aku menerima
Ia telah pergi
Seribu cerita telah tertulis
Seribu rona telah tergambar
Meninggalkan kenangan
Aku merindu
Dimanakah ia
Kukira ia akan lepas dari genggamanku
Kukira ia tak akan pernah kembali padaku
Kukira aku kehilangan untuk selamanya
Tapi,
Ternyata ia begitu setia padaku
Ia kembali dalam genggamanku
Ia hadir menuliskan kisahku
Ia ada menggoreskan sosok itu
Kini, ia kembali untukku
Mungkin benar kalau sudah jodoh gak akan lari kemana, yang dikira sudah pergi ternyata ia kembali, yang dikira tidak ada padahal hanya bersembunyi, yang dikira jauh ternyata ia ada di sisi kita. Hanya menunggu waktu untuk bicara, hehe,,, ;)
Pensil Merah Kesayangan, akhirnya ku menemukanmu lagi,,, :D
Selasa, 10 Mei 2011
Tak Harus Bicara
Tak cukup menutupinya
Masih terkuak barang sedikit
Tak cukup berani melepaskannya
Tertaut,,,
Terpasung,,,
Terperangkap,,,
Ia membisu
Tak kan ada cerita
Walau kisah masih tersisa
Tersimpan sebagai pandora
Mungkin tabu untuk membukanya
Tapi Ia masih ada
Besama diam
Kita bersama
Masih terkuak barang sedikit
Tak cukup berani melepaskannya
Tertaut,,,
Terpasung,,,
Terperangkap,,,
Ia membisu
Tak kan ada cerita
Walau kisah masih tersisa
Tersimpan sebagai pandora
Mungkin tabu untuk membukanya
Tapi Ia masih ada
Besama diam
Kita bersama
Cantiknya Kalah Donk,,, (Lebay 2)
“Yu, aku diajak Abang ke kondangan temen kantornya, aku bingung uy, mo pake baju apa? Belum pernah ikut ke kondangan soalnya,,, hee” keluh Ayu.
“Hee,,” aku cuma nyengir,
Haduh,, kasian sekali ni anak, masa belom pernah ke kondangan seh? padahal akunya sendiri juga bingung kalau urusannya harus ke kondangan, sama bingungnya harus pake baju apa? maklum kan baju aku banyaknya yang kasual gitu, paling ujung-ujungnya saking bingungnya aku pake kemeja dan ROK, ya rok itu bedanya, jarang-jarang kan aku pake rok, jadi itu sudah termasuk penampilan yang spesial, hehe…
Nah, masalah Ayu ini adalah bareng sama Abangnya alias pacarnya, Garden Party gitu, katanya. Akh,,, aku makin bingung kalau urusannya kaya gini, di kampungkan paling prasmanan doank, gak ribet-ribet. Garden Party??? Sama aku juga awam bahkan sama belum pernah sama sekali.
Akhirnya, setelah makan selesai kami keliling-keliling, BERBURU,,,
Kebetulan tempat kami makan masih di komplek Mall gitu deh, jadi bisa sekalian belanja juga. semua toko yang memajan pakaian perempuan kami jambangi, mulai dari lantai paling bawah sampai ke lantai paling bawah, dari yang kecil sampai yang besar, dan hasilnya TIDAK DAPAT APA-APA.
Susahnya jadi cewek, mau beli baju juga susah, GUBRAKKKKKKKKK,,,,
“Gak ada yang pas,,, pulang aja yuk” keluh Ayu.
“Ya udah…” jawabku.
***
Saat sedang berada di angkot.
“Masih penasaran nih,,,, mau gak ke Rumah Mode dulu? udah cape belom?” ajak Ayu.
“Hmm,,, hayu ajah, belom cape da, maklum tadi full tank,,, hee,,”
Akhirnya kita turun di depan Butik yang biasa jadi kunjungan favorit warga ibukota di saat weekend.
“Wah,,, enak juga yah suasananya,,, baru pertama kali aku kesini,,,” aku berdecak kagum melihat taman yang ada lingkungan itu, ternyata tempatnya enak banget walau hanya untuk sekedar nongkrong.
“HAAH,,, baru kesini???? kemana aja kau?” Ayu kaget.
“Iya,,, parah ya, udah hampir empat tahun bolak baliklewat jalan ini tapi belom pernah singgah sama sakali, makanya sekarang mampang-mumpung,,,” jawabku santai.
“Mau foto gak, tuh itu ada patungnya dan air terjunnya bagus,,,” tawar Ayu sambil menunjuk ke arah air terjun buatan itu..
“Hmm,,, iya bagus, cantik ya patungnya tapi gak mau akh…” jawabku.
“Kenapa??” Ayu heran.
“Gak mau aja, nanti kalah cantiknya donk.. hee.. ” kilahku sambil nyengir.
“KAMUUUUUU,,, NGALAHIN CANTIK PATUNGNYA????” teriak Ayu tidak percaya “Hahaha,,, Rahay,,, Rahay,,, mulai lagi deh”
“Ikh,, bukan,, maksudku justru aku takut cantiknya aku dikalahin sama patungnya, hahaha,,, abisnya patungnya cantik sih, nanti cantik aku gak akan kelihatan, wkwkwkwk,,, “
“Hahaha,,, PARAH,,, udah LEBAY, NARSIS pula, tapi nyadar ya???” Si Ayu malah ngakgak.
***
Hot,,, (Lebay 1)
“Yu mau gak ke Gokananya sekarang??? kata sobatku Ayu, sama-sama Ayu ni, walau lengkapnya namaku Rahayu tapi aku kadang suka dipanggi Ayu juga,,, DUO AYU,,, Ayu H. … Ayu F,,, klo ada Ayu G.. bisa jadi Trio kata Pa Deden, laboran baik hati di tempat aku penelitian.
“Huuuu,,, duit aku lagi cekak nih…” jawabku memelas,,,
“Nyantei lah, kan aku yang traktir tapi budgetnya terbatas ya,,, sekarang yang penting ada buat ongkos aja untuk kesononya” bujuk Ayu.
“Hmmm,,, bentar” sambil melihat isi dompet ” ya deh, ada kalo buat ongkos aja mah, hee,,,” sambil nyengir.
“Yuk akh berangkat atuh,,,” Ayu semangan banget.
“Berdua???” tanyaku.
“Ya iya lab berdua, gak akan cukup uangnya kalau harus naktrir banyakan mah” jawab Ayu
“Gak akan disangka nge-date nih, maaf yah AKU MASIH NORMAL,,,, hahaha,,,” godaku.
“PARAH KAU,,, Rahay,, Rahay,,, suka lebay deh,,, hahaha,,,” si Ayu ngagkak,,,
“Hihi,,, yu akh cauu,,, laper nih,,, gak sabar pengen Ramen,,,” Aku tak kalah bersemangat sekarang.
Akhirnya kami berangkat menuju tempat makan ala Jepang yang udah biasa jadi tempat tongkrongan kalau lagi tajir alias banyak duit,,, haa,,, kaya yang iya aja,,, padalah seringnya kere.
***
“Mo makan apa nih???” tanya Ayu sambil melihat daftar menu.
“Aku mah pengen ramen, tapi bingung yang mana yah??? kayanya enak semua, yang mana seh yang paling enak?” aku kebingungan maklum baru kali pertama ini aku makan ramen, hehe,, Ikhhhhhh,,, ketauan katronya deh, hahaha,,, 
Sebenernya udah beberapa kali makan tempat ini tapi belum pernah nyobain ramennya,,, paling juga Katsu,,, Beef Teriaki, atau tergantung paket termurah disitu,,, Hihihi,,, tuh kan jadi ketauan kerenya, sok-sok-an ya makan ditempat kaya gini,, 
“Yang Hot aja, dibandingin yang lainnya lebih enak yang itu, kalau menurut aku sih,,,” promosi Ayu.
“Ya deh yang hot ajah…” akihrnya aku memilih CHICKEN HOT RAMEN, kenapa coba? karena yang paling murah. Walau judulnya ditraktir tapi kan gak enak juga kalau aku minta yang terlalu mahal, ini juga udah terbilang lumayan,,, 
“Minumnya???”
“Seperti biasa es teh manis … I Love tea…” jawabku nyantei.
“Jyaaaaaah, mulai deh kambuh lagi, LEBAYYYYYYYY…” ledek Ayu,
Sebenarnya bukan hanya Ayu aja yang suka bilang aku lebay, EMANG AKU LEBAY YAH??? sambil clingak-clinguk pura-pura gak nyadar,,, 
Setelah nunggu beberapa menit, datang juga semua pesanan. Tanpa ba-bi-bu, gak usah ngomong lagi langsung SIKAAAAAAAT.
Thanks Ay traktirannya, akhirnya aku bisa makan ramen juga,,, 
Senin, 09 Mei 2011
I'm Moody,,,
Pernah gak merasakan tiba-tiba sedih, tiba-tiba bahagia, tiba-tiba kesel, tiba-tiba tenang, tiba-tiba malas dan tiba-tiba bersemangat? Berubah secara tiba-tiba, gak jelas penyebabnya apa, tergantung mood atau bisa dibilang moody, katanya.
Mungkin ada yang pernah atau mungkin tidak sama sekali. Hmmm,,, tapi kalau gak sama sekali, itu gak mungkin deh.
Mood merupakan suasana hati yaitu sebuah kondisi emosinal yang bertahan relatif lama. Berbeda dengan emosi, mood kurang spesifik dan mungkin kurang dipicu oleh stimulus tertentu atau peristiwa. Jadi, benar mood itu kadang berubah secara tiba-tiba, kadang tidak begitu jelas penyebabnya. Hanya saja mood cenderung lebih bertahan lama daripada emosi yang jelas pemicunya. Mood berbeda dari kepribadian yang cenderung lebih melekat dan menjadi karakter sesorang.
Mood memiliki sebuah valensi, positif atau negatif. Dengan kata lain, suasana hati yang sedang baik dan suasana hati yang sedang buruk. Menurut psikolog Robert Thayer, mood merupakan produk dari dua dimensi: energik dan ketegangan. Seseorang bisa energik atau lelah sementara juga tegang atau tenang. Seseorang akan merasa baik bila dalam keadaan energik-tenang dan akan merasa buruk apabila dalam keadaan tegang-lelah. Kepribadian seseorang, depresi dan makanan bisa mempengaruhi mood-nya.
(Wikipedia)
Orang yang cenderung optimis, mungkin mood-nya akan cenderung bersemangat dan ceria sedangkan orang yang pesimis, mungkin akan cenderung tidak bersemangat dan malas. Depresi yang dialami seseorang bisa mempengaruhi suasana hati orang tersebut, mungkin bisa lebih tegang, kesal, sensitif dan bahkan merasa sedih yang mendalam. Selain semua itu, makanan juga bisa mempengaruhi suasana seseorang, coklat dan makanan yang manis cenderung membuat suasana menjadi lebih tenang.
Mungkin pada dasarnya mood seseorang pasti akan berubah-ubah. Tapi, mungkin ada yang sudah mengerti bagaimana cara mengontrol mood-nya dan ada juga yang membiarkan mood-nya yang mengontrol dirinya. Untuk orang yang membiarkan mood-nya yang mengontrol dirinya, mungkin itu yang disebut MOODY…
Aku termasuk orang yang moody, bahkan sudah bisa dibilang sudah stadium IV. Suasana hati bisa berubah-ubah dengan cepat dan kadang aku sendiripun tidak tahu apa penyebabnya, apalagi sedang PMS alias Pra-Menstruasi Sindrome, sudah deh terpampang di jidatku “AWAS SEDANG SENSI, BAD MOOD” hee,,,
Nah,,, emangnya jelek ya kalau Moody???
Moody sudah menjadi karakter bahkan mungkin kepribadianku. kalau mood-nya baik sih tidak masalah, itu menjadi hal positif. Aku akan lebih bersemangat dalam bekerja, lebih tenang dalam menghadapi masalah dan lebih ceria dalam menjalani hari-hari. Tapi masalahnya, kalau mood aku sedang jelek, aku akan jadi lebih tempramen, sensitif, melankolis, malas dan pokoknya bakal jadi orang yang paling nyebelin. Kalau urusannya sama diriku sendiri mungkin aku yang akan merasakannya, seperti pas lagi malas, paling tugas aku yang keteteran. Tapi, kalau urusannya sudah berhubungan dengan orang lain, mungkin orang yang tidak berdosa pun akan kena imbasnya,,, hehehe,,,
Menurut aku, dalam urusan tulis-menulis mood sangat berpengaruh, ya,, terutama aku sendiri sih,,, Mungkin umumnya orang akan menulis saat mood-nya sedang baik tapi ada juga beberapa orang yang hanya bisa menulis saat mood-nya sedang jelek. Nah,,, untuk terus berkarya berarti kita harus bisa mengontrol mood kita donk,, bukan kita yang dikontrol oleh mood tersebut. Cuman bagaimana caranya?
Ada beberapa trik nih untuk mensiasati mood yang jelek,,, alah gaya ya trik,,kaya pesulap aja… hahaha,,, lebih banyak pengalaman pribadi seh tapi aku coba share aja,,, mudah-mudahan bermanfaat.
- Kalau suasana hati sedang tegang, coba untuk santai, bisa dengan jalan-jalan atau olahraga ringan. Kalau males untuk keluar, bisa baca novel, komik atau melakukan hal-hal yang membuat hati jadi lebih santai dan kalau semua itu tidak memungkinkan, coba hirup nafas panjang dan buang secara perlahan, ulangi sampai beberapa kali, sampai perasaan kita jadi lebih tenang. Mungkin kalau untuk muslim bisa ambil wudhu dan sholat atau berdzikir dan juga memperbanyak istigfar.
- Kalau suasana hati sedang kesal, bisa mencoba trik yang di atas dan coba untuk belajar memaafkan. Mungkin kalau kita memposisikan diri kita seperti orang yang membuat kita kesal, kita akan lebih paham dan lebih mudah untuk memaafkan.
- Kalau suasana hati sedang sedih, trik yang pertama masih bisa dicoba dan coba juga untuk ingat serta membayangkan hal-hal yang membuat kita sangaaaaaaaaaat bahagia, membayangkan kecengan mungkin atau kejadian-kejadian lucu yang bisa membuat kamu tersenyum dan tertawa. Tapi selain itu ada juga jurus jitu, menagislah disaat ingin menangis, bila tangisan itu bisa membuat hati kita jadi lebih tenang. Kalau suasana hatiku sedih, aku malah lancar menulis dan itu membuat aku jadi lebih tenang dan bisa lupa pada kesedihan yang sedang aku rasakan.
- Kalau suasana hati sedang malas-malasan, coba inget sama target yang akan dicapai, sama hasil yang akan kita dapatkan kalau kita menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Mendengarkan musik yang menggugah semangat juga bisa dicoba, sambil joget-joget kalau perlu, yang penting kita jadi bersemangat lagi, hahaha,,,
Mungkin hanya segitu seh trik-trik yang bisa aku share. Mohon maaf ya,,, kalau tidak sesuai dengan kenyataan dan kaidah ilmu yang bersangkutan, maklum aku bukan psikolog,,, (^^’!|)
Aku hanya mencoba menulis apa yang aku rasa, apa yang aku lihat dan apa yang aku ketahui walau itu hanya sedikit.
Selamat mencoba,,, ^^
Minggu, 08 Mei 2011
Aku Ingin Pulang
Kesepianku ternyata lebih hangat daripada sebuah pelukan.
Diamku ternyata lebih damai dari dari sebuah kecupan.
Keyakinanku ternyata lebih indah daripada ungkapan cinta bahwa Aku cinta Kamu…
Keanehanku ternyata lebih normal daripada cinta gila.
Kebebasanku adalah ketakutanku dan rasa maluku.
Andai aku bisa kembali ke duniaku yang dulu
…
Aku bosan dengan kesepianku, aku tak tahan dengan diamku. Keyakinanku yang kuat mejadikanku aneh dimata mereka. Aku tidak sama. Aku terkungkung oleh rasa takutku karena berbeda.
Ambisiku yang menuntunku meninggalkan kebebasanku. Aku ingin sama dimata mereka. Aku bukan orang aneh, aku sama seperti mereka. Aku juga berhak untuk bahagia seperti mereka. Aku berhak hidup dengan cara mereka. Aku ingin menjadi penghuni dunia mereka. Aku harus jadi mereka. Kugadaikan apa yang ku punya.
Dunia yang kukira seperti surga ternyata tak lebih dari neraka. Hanya lembah kelam tanpa dasar, semakin dalam kau masuk akan semakin susah kau kembali. Aku merana di dunia fatamorgana. Ku terlunta, aku sudah hancur sekarang, tak bersisa, tak punya apa-apa. Begitu mahal aku harus membayar.
Nuraniku meronta. Bukankah hidupku yang dulu jauh lebih baik dari pada ini?
Aku rindu setiap larangan. Aku rindu setiap tuntutan. Keluargaku jauh lebih tulus dari pada mereka yang bertopeng kepalsuan. Mamah,,, maaf aku telah lalai menjaga diriku sendiri. Bapak,,, maaf aku telah lupa pada kewajibanku sendiri. Aku ingin kembali, aku harus pulang. Disini bukan rumahku, ini bukan duniaku.
Aku juga merindukan seteteh embun disaat siang yang kadang kulewatkan demi telenovela anak-anak. Aku juga merindukan kehangatan disaat senja, yang kadang kutinggalkan demi kartun di televisi. Aku menyesal. Mengapa terlalu cepat kutinggalkan kedamaian itu? kedamaian yang akan menjadi pondasi kuat untuk bangunan imanku, sekarang dan sampai nanti.
…
Aku ingin pulang,,,
Adakah jalan untukku kembali?
Tolong,,, tuntun aku untuk pulang.
Langganan:
Komentar (Atom)