Pernah gak merasakan tiba-tiba sedih, tiba-tiba bahagia, tiba-tiba kesel, tiba-tiba tenang, tiba-tiba malas dan tiba-tiba bersemangat? Berubah secara tiba-tiba, gak jelas penyebabnya apa, tergantung mood atau bisa dibilang moody, katanya.
Mungkin ada yang pernah atau mungkin tidak sama sekali. Hmmm,,, tapi kalau gak sama sekali, itu gak mungkin deh.
Mood merupakan suasana hati yaitu sebuah kondisi emosinal yang bertahan relatif lama. Berbeda dengan emosi, mood kurang spesifik dan mungkin kurang dipicu oleh stimulus tertentu atau peristiwa. Jadi, benar mood itu kadang berubah secara tiba-tiba, kadang tidak begitu jelas penyebabnya. Hanya saja mood cenderung lebih bertahan lama daripada emosi yang jelas pemicunya. Mood berbeda dari kepribadian yang cenderung lebih melekat dan menjadi karakter sesorang.
Mood memiliki sebuah valensi, positif atau negatif. Dengan kata lain, suasana hati yang sedang baik dan suasana hati yang sedang buruk. Menurut psikolog Robert Thayer, mood merupakan produk dari dua dimensi: energik dan ketegangan. Seseorang bisa energik atau lelah sementara juga tegang atau tenang. Seseorang akan merasa baik bila dalam keadaan energik-tenang dan akan merasa buruk apabila dalam keadaan tegang-lelah. Kepribadian seseorang, depresi dan makanan bisa mempengaruhi mood-nya.
(Wikipedia)
Orang yang cenderung optimis, mungkin mood-nya akan cenderung bersemangat dan ceria sedangkan orang yang pesimis, mungkin akan cenderung tidak bersemangat dan malas. Depresi yang dialami seseorang bisa mempengaruhi suasana hati orang tersebut, mungkin bisa lebih tegang, kesal, sensitif dan bahkan merasa sedih yang mendalam. Selain semua itu, makanan juga bisa mempengaruhi suasana seseorang, coklat dan makanan yang manis cenderung membuat suasana menjadi lebih tenang.
Mungkin pada dasarnya mood seseorang pasti akan berubah-ubah. Tapi, mungkin ada yang sudah mengerti bagaimana cara mengontrol mood-nya dan ada juga yang membiarkan mood-nya yang mengontrol dirinya. Untuk orang yang membiarkan mood-nya yang mengontrol dirinya, mungkin itu yang disebut MOODY…
Aku termasuk orang yang moody, bahkan sudah bisa dibilang sudah stadium IV. Suasana hati bisa berubah-ubah dengan cepat dan kadang aku sendiripun tidak tahu apa penyebabnya, apalagi sedang PMS alias Pra-Menstruasi Sindrome, sudah deh terpampang di jidatku “AWAS SEDANG SENSI, BAD MOOD” hee,,,
Nah,,, emangnya jelek ya kalau Moody???
Moody sudah menjadi karakter bahkan mungkin kepribadianku. kalau mood-nya baik sih tidak masalah, itu menjadi hal positif. Aku akan lebih bersemangat dalam bekerja, lebih tenang dalam menghadapi masalah dan lebih ceria dalam menjalani hari-hari. Tapi masalahnya, kalau mood aku sedang jelek, aku akan jadi lebih tempramen, sensitif, melankolis, malas dan pokoknya bakal jadi orang yang paling nyebelin. Kalau urusannya sama diriku sendiri mungkin aku yang akan merasakannya, seperti pas lagi malas, paling tugas aku yang keteteran. Tapi, kalau urusannya sudah berhubungan dengan orang lain, mungkin orang yang tidak berdosa pun akan kena imbasnya,,, hehehe,,,
Menurut aku, dalam urusan tulis-menulis mood sangat berpengaruh, ya,, terutama aku sendiri sih,,, Mungkin umumnya orang akan menulis saat mood-nya sedang baik tapi ada juga beberapa orang yang hanya bisa menulis saat mood-nya sedang jelek. Nah,,, untuk terus berkarya berarti kita harus bisa mengontrol mood kita donk,, bukan kita yang dikontrol oleh mood tersebut. Cuman bagaimana caranya?
Ada beberapa trik nih untuk mensiasati mood yang jelek,,, alah gaya ya trik,,kaya pesulap aja… hahaha,,, lebih banyak pengalaman pribadi seh tapi aku coba share aja,,, mudah-mudahan bermanfaat.
- Kalau suasana hati sedang tegang, coba untuk santai, bisa dengan jalan-jalan atau olahraga ringan. Kalau males untuk keluar, bisa baca novel, komik atau melakukan hal-hal yang membuat hati jadi lebih santai dan kalau semua itu tidak memungkinkan, coba hirup nafas panjang dan buang secara perlahan, ulangi sampai beberapa kali, sampai perasaan kita jadi lebih tenang. Mungkin kalau untuk muslim bisa ambil wudhu dan sholat atau berdzikir dan juga memperbanyak istigfar.
- Kalau suasana hati sedang kesal, bisa mencoba trik yang di atas dan coba untuk belajar memaafkan. Mungkin kalau kita memposisikan diri kita seperti orang yang membuat kita kesal, kita akan lebih paham dan lebih mudah untuk memaafkan.
- Kalau suasana hati sedang sedih, trik yang pertama masih bisa dicoba dan coba juga untuk ingat serta membayangkan hal-hal yang membuat kita sangaaaaaaaaaat bahagia, membayangkan kecengan mungkin atau kejadian-kejadian lucu yang bisa membuat kamu tersenyum dan tertawa. Tapi selain itu ada juga jurus jitu, menagislah disaat ingin menangis, bila tangisan itu bisa membuat hati kita jadi lebih tenang. Kalau suasana hatiku sedih, aku malah lancar menulis dan itu membuat aku jadi lebih tenang dan bisa lupa pada kesedihan yang sedang aku rasakan.
- Kalau suasana hati sedang malas-malasan, coba inget sama target yang akan dicapai, sama hasil yang akan kita dapatkan kalau kita menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Mendengarkan musik yang menggugah semangat juga bisa dicoba, sambil joget-joget kalau perlu, yang penting kita jadi bersemangat lagi, hahaha,,,
Mungkin hanya segitu seh trik-trik yang bisa aku share. Mohon maaf ya,,, kalau tidak sesuai dengan kenyataan dan kaidah ilmu yang bersangkutan, maklum aku bukan psikolog,,, (^^’!|)
Aku hanya mencoba menulis apa yang aku rasa, apa yang aku lihat dan apa yang aku ketahui walau itu hanya sedikit.
Selamat mencoba,,, ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar