Wilujeng Sumping,,, Wilujeng Maca,,, Mugia Manfaat,,, Hatur Nuhun,,, ^_^

Kamis, 21 April 2011

Refresh,,,

Bosen liat tampilan blog yang kemaren, akhirnya kuputuskan untuk sedikit memoles ulang tampilan ni blog...
Pokoknya nyari suasana baru, bongkar sana-bongkar sini, tambal sana-tambal sini, poles sana-poles sini, TRAAAAAAAAAAAAAAAA,,,, \(^0^)/
Akhirnya jadilah seperti ini...
Gimana???

Aw,,aw,,aw,,,ko tampak feminim ya? Mungkin sisi feminimku sekarang sedang timbul kayanya,,,
Tak apalah tampil sedikit cute,,, ;p

Lisan,,,

lisanku kadang bisa menjadi pedang yang sangat tajam dikedua sisinya
walau aku tak berniat untuk menghunuskannya
kadang setiap sisinya akan menyayat hati kalau tersentuh
walau kataku sudah kuusahakan manis
ternyata masih saja ada yang merasa teriris
aku memang masih harus banyak belajar tentang urusan memenej lisan
lisan yang kujagapun masih bisa membuat orang terluka
apalagi yang sengaja aku umbar
berapa banyak yang akan terluka di saat aku marah?
tersadar aku dari dulu terkenal dengan julukan "galak"
karena setiap kata yang terungkap kadang membuat kuping kepedasan
padahal dulu aku lebih diam dari sekarang, maksudnya tak secerewet sekarang
waduh apalagi sekarang. berapa banyak orang yang telah tersinggung karena kata-kataku?
hmm... maaf teman mungkin lisanku telah melukai hatimu
mungkin kata-kataku telah menyinggung dirimu
aku hanyalah orang yang masih harus banyak belajar untuk menjaga lisannya.
aku kini sadar mungkin memang telah banyak orang yang telah terluka tanpa kusadari

"berhati-hatilah pada orang yang jarang bicara karena sekali ia berbicara bisa saja kata-katanya menjadi tuah dan berhati-hatiah pada orang yang banyak bicara karena tanpa sadar kata-kata itu bisa menjadi ribuan silet yang berterbangan menyayat setiap orang yang ada disekitarnya. Beruntunglah orang yang bisa menjaga lisannya karena setiap kata yang keluar daripadanya akan menjadi kebaikan"

Biarlah...

Aku kira tak akan mudah untuk merasakan rasa ini lagi
aku tau yang sedang aku rasa walau kadang aku juga tak mengerti karena memang aku sempat mengelak
tapi tak ada guna aku coba menutupi
toh yang terjadi memang seperti ini
aku memang merasa bahagia bisa dekat denganmu
ada keiinginan untuk terus bersamamu
tapi aku tak mau menjadi orang yang tak tau diri
jadi biarlah tetap seperti ini kalau memang harusnya seperti ini
aku tak mau berlaku sok tau padahal aku tak tau apa yang akan terjadi esok hari?
bahkan aku tak tak tau apa yang ada di hatimu? apa yang kamu pikirkan tentangku?
jadi biarlah seperti ini, kalau memang kamu maunya seperti ini
aku menghargai apa yang kamu pegang
aku tak mau berubah untuk orang lain jadi aku juga tak akan berusaha untuk merubahmu
biarlah kamu tetap seperti ini, kalau memang baiknya seperti ini
aku masih yakin akan ada waktu yang tepat untuk tau apakah kamu orang yang tepat untukku?

FAQ (Web's Project: Tulisan-id)

A : Hmm.., ini apa se?
B : Ini adalah website yang diperuntukan buat insan-insan yang suka menulis.
A : Emang untuk apa dibuatkan seperti itu?
B : Awalnya website ini diperuntukan untuk menampung tulisan-tulisan dari orang-orang yang suka menulis dengan tujuan lebih jauhnya agar bisa di-share dan syukur-syukur bisa dibaca banyak orang serta bisa memberikam banyak manfaat untuk semuanya. Tapi, kalaupun belum nyampe kesitu, mudah-mudahan website ini bisa menjadi media untuk belajar bersama mengenai tulisan dan dunia tulis-menulis. Jadi, dimohon partisipasinya ya setidaknya komentar dan sarannya... :)
A : O gtu, tulisan apa saja se yang ditampung disini?
B: Bebas yang penting berbentuk tulisan, bisa berupa puisi, cerpen, cerita bersambung dan lain-lain atau sekedar curhat juga bisa.
A: Wah...kebetulan sekali, aku juga suka menulis, salah satunya aku suka nulis puisi. Boleh gak ikutan gabung?
B : Hmm,,boleh banget, kami akan sangat senang sekali bisa mendapat teman baru untuk berbagi disini... dan mungkin website ini bisa lebih berwarna lagi karena kehadiran kamu disini,,, :D
A : Hehe,,, makasih, terus gimana donk cara gabungnya?
B : Coba saja masuk ke sini: http://www.tulisan-id.com/submit (SUBMIT) disitu ada ko penjelasan dan ketentuannya kok. Kalau masih bingung cara log-in nya bisa lihat ini: http://www.tulisan-id.com/login (LOG IN).
A: Iya baiklah, aku coba masuk ya...
B: Okeh,,, kalau ada yang mau ditanyakan untuk sementara bisa hubung kami di sini: http://www.tulisan-id.com/contact (CONTACT).
A: Siip dech,,, makasih ya ^^
B: Yups,, sama-sama, makasih juga ya udah mampir di web Tulisan-id dan selamat bergabung,,, semoga kita bisa bekerja sama dan belajar bersama,, :)

Jejak Kita

Jejak langkah itu tak lagi berpijak pada barisan yang sama
terpecah mengejar mimpinya masing-masing
akankah kita akan tetap berjalan beriringan walau kita sudah pada lintasan yang berbeda?
akankah langkah kita tetap seirama?
kita dulu yang terhebat...
setidaknya kita sempat berpikir seperti itu, bukan?
idealisme kita yang terkadang sangat egois
hanya untuk sebuah janji
kita akan bersama untuk selamanya
kepentingan tentang kita adalah segalanya
tapi,,,
seiring waktu berlalu
ternyata semua itu hanya akan menjadi kenangan
kini kita melangkah dengan iramanya masing-masing
ada yang berlari kencang, atau sekedar melangkah santai
mengejar mimpi kita masing-masing
tujuanlah yang tetap menyatukan kita untuk tetap bersama
______________________________________________________________________________
aku merindukan kalian, terutama kalian yang sudah lama tak ada kabar,,,
kalian yang telah menjadi bagian dari ceritaku yang panjang
kalian sahabat-sahabatku dan akan tetap menjadi sahabatku
miss u all,,, :*

Terbuang dari Kenyataan

rapuh,,,
satu terpaan, kembali tumbang
dimana semangat itu?
terpuruk lemah
kau sekarat
mengapa kau merasa kalah?

sudah jelas kau pecundang
menyerah sebelum berjuang
apakah harus pula kau berjuluk "pecundang"?

candu membuat telena
menjebakmu dalam fatamorgana
hanya bermimpi dalam tidurmu yang panjang
apakah kau akan menyaingi putri tidur dalam dongeng?
pangeran itu tak akan datang
bahkan dalam mimpimu itu
kau hanya akan mengerang kesakitan

bangunlah,,,
apakah harus kau kutampar?
agar kau tersadar
meringis karena sakit
tapi tak akan seberapa
lihatlah,,,kau kini tlah tertinggal
menangis,,
silahkan kau menagis sepuasnya
apakah air mata bisa memanggil mereka?
mereka telah jauh disana
meninggalkanmu bersama mimpi
akh,,,kau sungguh terlihat payah

sadarlah,,,
dan kembalilah melangkah,,,
walau tertatih,,
walau hanya merangkak,,,
kau harus mengejarnya,,,

Mengapa Hanya Aku???

Bukan karena aku egois hanya bisa menuliskan ceritaku saja dan bukan karena aku sombong hanya ingin menceritakan tentangku saja. Akupun ingin menceritakan banyak hal hanya saja aku takut salah karena penilaianku tak selalu benar. Aku hanya tak mau dianggap sok tau padahal aku tak banyak tau. Jadi, daripada menuliskan apa yang belum tentu aku tau, lebih baik menuliskan apa yang sudah jelas ku ketahui, tentang aku.
Tulisanku memang lebih banyak dari hidupku tapi tak akan ada tentangku tanpa kalian.

Memang lebih banyak kugunakan orang pertama dalam tulisanku tapi bukan berarti aku hanya sendiri. Tulisanku ada karena kalian. Aku bercerita tentang kalian, tentang aku bersama kalian.

Mengapa aku tak bercerita tentang mereka?
Karena aku tak banyak tau tentang mereka Aku tak bisa bercerita tentang mereka. Aku tak bisa menuliskan cerita tentang mereka.

Aku menulis karena ingin menulis, menuliskan apa yang ingin aku tulis, menuliskan apa yang aku rasa, apa yang aku pikirkan, apa yang aku tau. Oleh karena itu tulisanku hanya tentang aku dan kalian.

Inilah aku,,, dan aku bukan mereka tapi kalian adalah bagian dari diriku.

Tak Semudah Itu

Begitu mudah aku melihat
kamu seperti ini, dia seperti itu, mereka begini dan kalian begitu
Begitu mudah aku bicara
tentang kamu, tentang kalian, tentang dia, tentang mereka
Karena begitu mudah aku menilai
padahal aku tak mengenal
apa yang aku lihat
apa yang aku bilang
itu hanya sebagian dari semuanya
aku terlalu mudah untuk menilai
padahal tak semudah itu untuk mengenal

Submit Tulisan-id (Web's Project)

Kami akan sangat terbuka apabila teman-teman ingin ikut meramaikan Web ini dengan tulisan-tulisan karya kalian.
Caranya:

  1. Terlebih dahulu teman-teman bisa menghubungi Kami di http://www.tulisan-id.com/contact dengan mengirimkan sebuah pesan yang mengemukakan niat teman sekalian dan tolong tinggalkan alamat Contact yang bisa dihubungi.
  2. Kemudian tunggu respon dari Kami dan kalau sudah menerima respon, silahkan kirim karya teman-teman ke alamat yang akan ditentukan nanti.
Oiia, sebelum itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai tulisan yang akan dimuat di Web ini, diantaranya adalah:

  1. Penulis disini bersifat suka rela, tidak ada paksaan, tidak ada tekanan dan juga tidak ada kompensasi alias tidak digaji, hee,,,^^
  2. Kategori dari tulisannya bebas, mau curhat, puisi, cerpen, cerita bersambung, atau novel juga boleh, serta info dan tips kalau ada.
  3. Tulisan yang akan dimuat disini merupakan kaya original, hasil karya sendiri bukan hasil copas (copy-paste) alias plagiat kecuali untuk kategori info dan tips boleh lah asal bermanfaat. Tapi, alangkah lebih baik kalau itu karya sendiri dan walaupun karyanya sudah dipublish di media lain juga gak apa-apa asal karya sendiri.
  4. Tidak diperkenankan menghujat dan memojokan seseorang atau golongan secara terang-terangan (untuk menghindari tuduhan pencemaran nama baik,,, :P). Bebas mengungkapkan kekesalan tapi dengan karya yang kreatif,,, ^^. Kalau memuji atau menyanjung seseorang  atau kelompok masih diperbolehkan. Siapa tau kan niatnya nyampe sama yang dituju, hehe,,, :P
  5. Just have fun,,,tapi mudah-mudahan dari kesenangan kita ini akan melahirkan banyak kesenangan dengan berjuta manfaat buat semuanya.

Kulalui Kaulalui Melalui

Sama telah kulalui apa yang sudah kulalui
mungkin sama atau mungkin berbeda dengan apa yang sama telah kau lalui
tak harus kucerita apa
karena tak terlalu penting buatmu
hanya saja kamu perlu tau
akupun sama telah melalui apa yang sudah kulalui
tak mesti sama denganmu
karena mungkin berbeda dengan apa yang sudah kau lalui
sama banyak mengambil sesuatu dari yang telah dilalui
bukan berarti harus sama apa yang aku dapat pula
tak mesti sama aku dengan kau
karena mungkin tak sama apa yang telah dilalui
walau sama kita telah melalui apa yang sudah dilalui
kita melalui apa yang harus dilalui
apakah kita akan melalui apa yang harus dilalui bersama????

Rabu, 20 April 2011

Untuk “Kamu” (Rain, Heart, and You,,, 3)

Tulisanku adalah ungkapan hati untuk “Kamu”, kebanyakannya memang seperti itu. Satu objek yaitu “Kamu” atau “Kau” yang merupakan kata ganti orang kedua tapi dari setiap tulisan tak selalu sama maksudnya. Sama halnya kamu yang membacanya mengartikan tulisanku, akan terdapat banyak maksud disana walau dalam satu tulisan. Itu terserah kamu, aku hanya menulis dengan hati yang kadang besama hujan.

Itulah seni tulisan, tak semua orang mengerti maksud yang sebenarnya apa. Aku menulis dengan hati yang kadang bersama hujan. Untuk mengerti tulisanku kadang kamu harus memahaminya dengan hati pula. Hee,, ternyata untuk paham tak selalu harus memakai otak saja dan tak selalu harus logika saja.

Mungkin kamu yang masih mempunyai hati akan bisa mengerti maksud dari tulisanku, tak hanya kumpulan kata yang cengeng, melankolis dan gombal. Selain yang memang sudah tersurat disitu, ada juga yang hanya tersirat, tergantung kamu yang membacanya.

Untuk “Kamu”  mungkin akan lebih paham lagi maksudku apa kalau kamu merasakan nuansa hujan saat kamu membacanya. Haa,, apa se?
Hehe... mungkin kamu mengerti maksudku... ^^

Dengan Hati (Rain, Heart and You,,, 2)

Tulisanku adalah isi hati. Memang terkesan melankolis kedengarannya tapi ya seperti itulah tulisanku. Tulisan adalah bagian dari diriku yang jarang terungkap. Aku berusaha jujur dengan caraku lewat tulisan.

Tulisan adalah aku yang tak memakai topeng. Apabila ingin mengenalku, ya baca saja tulisan-tulisanku. Kata seorang teman “apabila ingin mengenal orang, bacalah tulisannya. Kamu bisa mengenalnya dari tulisannya”. Ya bisa lah diterapkan tapi tidak selamanya seperti itu. Mengapa?

Kebanyakan dari tulisanku bertema kesedihan, kekelaman,,, akh pesimis banget pokoknya. Mungkin sepintas kamu akan mengira aku orang yang pesimis, rapuh, cengeng, cepat putus asa. Ya, tak kupungkiri memang kadang aku seperti itu tapi tak selamanya seperti itu. Seperti yang sudah aku bilang tulisan adalah aku yang tak memakai topeng. Jadi tulisan adalah sisi lain aku yang sebelumya aku tutupi. Untuk mengenalku tak cukup dari tulisanku saja, ada sisi lain yang tak ada pada tulisanku. Jadi, intinya untuk mengenal orang tak bisa dilihat dari satu sisi saja, ada bagian lain yang harus kamu lihat juga karena menurutku manusia itu mempunyai banyak sisi, bukan  hanya sisi yang bisa kita lihat saja. Baik atau buruk itu tergantung kamu lebih banyak melihat yang mana? Disaat kamu menyukai seseorang jangan terlalu terlena karena dia tak sesempurna yang kamu kira dan saat kamu membenci seseorang cobalah untuk mengenalnya lebih jauh lihatlah dia tak seburuk yang kita duga.

Aku menulis dengan hati  karena kebanyakan memang isi hati kan, hehe,,,
Tapi sebenarnya aku berharap kalau aku menulis dengan hati, mudah-mudahan ia akan sampai juga di dalam hati tapi sebelumnya ia harus dimengerti dengan hati pula tak hanya logika saja. Jadi, walaupun tulsanku terkesan cengeng, melakolis, gombal atau bla…bla..bla… Biarlah, setidaknya aku berusaha jujur dengan hati lewat tulisan.

Bersama Hujan (Rain, Heart and You,, 1)

Hujan bisa menghadirkan banyak emosi pada diriku. Mendung yang menggelayut mewakili kelam di dalam hati. Tetesannya bagaikan teman dari setiap butir air mata. Dinginnya seperti selimut dari jiwa yang sepi. Tapi gemericiknya kadang seperti nyanyian bahagia bagi sang kodok. Begitu kompleks sama halnya seperti rasa rindu yang tak bisa terungkap, bahagia namun bimbang.
Teringat akan sebuah lagu masa kecil tentang hujan,,,


HUJAN
Cipt. Ibu Sud

Tik…tik…tik… bunyi hujan di atas genting
Airnya turun tidak terkira
Cobalah tengok, dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua


Mungkin diantara kalian ada yang masih ingat juga dengan lagu itu. Aku mengenal lagu itu pas duduk di bangku TK, gk tau kalau sekarang apakah masih dijarkan di situ?


Masa kecil yang bahagia, walau tak fasih melantukan setiap kata pada lirik lagu itu, walau kadang lupa pada sebagian kata di dalam lagu itu. Tapi, selalu tampak kebahagian dan kebanggaan karena sudah bisa menyanyikan sebuah lagu. Perasaan itu kadang masih terbawa dan masih terasa sampai sekarang, terutama saaat mengenangnya.


Entah mengapa lagu itulah yang paling sering aku nyanyikan saat itu?? Seingatku.


Entah apa yang aku pikirkan dulu tentang hujan, yang pasti hujan dulu tak menghadirkan emosi yang sekompleks sekarang. Hujan masa kecil adalah kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan, dan gelak tawa.


Kehadirannya adalah arena bermain air dimana kamu bisa bermain seluncuran, main di pancuran atau sekedar basah-basahan. Ya,,, angggaplah itu WaterBoom kalau zaman sekarang, hahaha,,, Kalau mau sambil berenang, bisa lah kita berenang di kolam ikan, hee… (Memories of 7gilrs).


Setelah aku mulai masuk ke masa dimana aku mulai merasakan perasaan yang sebenarnya aku tak mengerti mengapa aku bisa merasakan hal itu, hujan tak sesederhana dulu. Bukan hanya kebahagian saja yang terasa, ada perasaan lain disitu. Tergantung aku sedang merasa apa, seolah hujan bisa mewakilinya.  Kehadirannya seperti teman bercengkrama disaat tak ada orang yang bisa diajak bicara. Memang terkadang aku merasa hujan lebih mengeri aku dari pada orang. Mungkin dengan berteman hujan aku tak mesti menjadi orang lain, aku adalah diriku saat bersama hujan. Aku bisa menghabiskan waktu hanya dengan melihat hujan dan menikmati sensasi dari setiap gemericiknya, aromanya dan dinginnya. Tak hanya dengan diam, kadang hujan bisa menjadi inspirasi untuk mengungkapkan isi hati lewat kata. Ya, sejak saat itu hujan bisa menjadi inspirasiku untuk menulis.


Tulisan adalah media yang menegaskan persaanku bersama hujan yang mungkin terkesan abstrak. Ada beberapa tulisanku yang bertemakan hujan, atau ditulis saat hujan. Dengan berbagai macam latar belakang cerita, tapi memang kebanyakan yang aku tuliskan adalah cerita sedih dan ungkapan rindu. Mengapa??? Why??? Entahlah…


Bukan hanya aku saja yang menjadikan hujan sebagai inspirasi. Banyak penulis yang juga membuat tulisan yang bertemakan hujan, dan banyak komposer yang terispirasi membuat sebuah lagu karena melodi yang mereka dengar dari hujan. Hmmm, begitu banyak karya yang menggambarkan hujan, yang berlatar belakang hujan yang mewakili hujan atau yang terwakili oleh hujan. Tapi, sepertinya hujan tak akan kehabisan cerita, tak akan kehabisan nada karena begitu sangat kompleksnya emosi yang hadir bersama hujan sehingga setiap orang, setiap waktu, setiap momen pasti akan menghadirkan nuansa yang berbeda pula, seolah hujan itu pun berbeda. Padahal kan sama dimanapun hujan adalah tetesan air yang turun dari langit, tentunya memang tak sesederhana itu.


Tulisan-tulisan bersama hujan merupakan bagian dari proses hidupku yang selalu punya cerita dan akan selalu ada cerita selama aku masih hidup, sama halnya hujan yang merupakan bagian dari proses siklus air, akan selalu ada hujan selama amasih ada air dan akan selalu ada air selama hujan masih turun.

Sabtu, 16 April 2011

Tulisanku

Awal pertama kali menulis,,,tak begitu ingat itu kapan. Mungkin saat di TK, saat dikenalkan dengan huruf-huruf abjad, tak begitu jelas teringat, yang pasti adalah sebuah huruf.
Awal pertama kali membuat sebuat tulisan, entahlah itu kapan? Mungkin saat pertama kali disuruh membuat karangan saat di bangku SD. Karangan yang memperkenalkan diri, tentang keluarga dan rumah selanjutnya tentang liburan.

Sebenarnya aku paling males apabila disuruh membuat karangan, apalagi kalau disuruh harus ada dulu kerangkanya. Aku menulis secara spontan, hanya menuliskan apa yang ingin dituliskan tanpa ada paksaan. Jadi aku paling suka membuat tulisan dengan penggalan kalimat-kalimat singkat tapi penuh makna dengan tema yang tak ditentukan sebelumnya, hehe,,,  Puisi??? Aku tak menyebutnya puisi, aku hanya menyebutnya tulisan yang agak puitis. Soalnya kadang tidak seperti puisi pada umumnya, hampir mendekati cerita pendek saking panjangnya, hehe… Ya… banyaknya curhatan.

Awal pertama kali sadar kalau aku memang suka menulis, entahlah itu juga aku lupa. Aku hanya mengingat bawah meja saat SMP yang penuh dengan berbagai coretan di atas sobekan kertas bekas berisi penggalan kata, nama –nama, tanda tangan iseng, gambar muka tokoh komik, pokoknya berbagai macan karyaku, aku simpen disitu. Makanya aku selalu nyari bangku yang ada tempat penyimpanan di bawah mejanya. Semua tulisan karyaku pun aku simpen disitu, terutama tulisan yang mendekati puisi atau seperti puisi, temen-temenku bebas baca, kalau mau dibawa juga tak apa, mau dibuang juga terserah, yang penting aku tetep bisa ngeluarin unek-unek aku. Aku hanya menulis.

Selain itu, sejak SMP aku suka menulis di Diary. Mungkin salah satu sahabatku kasihan melihat aku menulis di kertas-kertas bekas, hee,,, atau mungkin dia merasa karyaku memang pantas untuk mendapatkan tempat yang layak, hahaha,,, :) sehingga ia menghadiahkan sebuah Diary padaku. Akhirnya, karena diary itu, tulisanku tak terbuang sia-sia. Tapi, ternyata adanya Diary itu tak merubah kebiasanku untuk menulis di sobekan kertas bekas dan menyimpannya di kolong meja. Kenapa? Ya,, karena gk mungkin kan aku bawa-bawa Diary ke sekolah. Terus, hee,,, di dalam Diary itu aku memang mengkhususkan menampung semua curhatan aku, dari diri aku yang paling dalam. It’s My Secrets, My Soul, My Heart… Kalau aku bawa-bawa ke sekolah bisa berabe Jagat,,, hahaha,,,

Diary bagiku adalah temen curhat yang paling setia, karena disaat aku tidak bisa terbuka dengan orang lain bahkan Mamahku sendiri  Diary itu yang selalu menampung semuanya. Memang tak setiap momen aku tuliskan disitu hanya masalah hati banyaknya. Sekarang Diary bagiku bisa jadi buku cerita yang gokil, sampai-sampai aku berpikir “ kok bisa ya aku dulu kaya gitu???” Diaryku udah ada 3 buah dari sejak itu.

Sempet gak pernah menulis lagi di Diary, saat awal masuk kuliah sampai tingkat 2 kuliah. Terlalu sibuk dengan rutinitas baru. Berangkat pagi pulang malem, jadi gak sempet buat curhat di situ. Mungkin karena udah dapet soulmate baru, hahaha,,, Tapi, karena sebuah kejadian aku pun kembali menulis, kembali menuliskan apa yang aku rasa, menuliskan apa yang ingin aku tulis, karena tak ada lagi yang bisa membantuku tenang selain menulis.

Kadang tulisan-tulisan itu aku simpan di sebuah situs jejaring sosial. Saat itu aku belum mempunyai blog dan saat itu gak kepikiran sampe kesitu. Ada beberapa teman yang kadang ngomentari tulisan aku, walau aku gak kenal. Ya… itulah asiknya dunia maya, bisa mengenal orang yang sebenarnya kamu gak kenal tapi dari situlah awalnya sebuah perkenalan. Karena sebuah tulisan yang aku muat di profil aku, aku bisa mengenal seseorang yang membukakan mataku tentang tulisan, tentang menulis. Dia yang selalu memotivasi aku untuk selalu menulis, walau kadang dia suka komplain “ mengapa tulisannya kok sedih terus???” hee,,itu kan gaya gue,,,:P. Bukannya gak mau menulis dengan tema lain, tapi aku hanya ingin menulis dan mudah-mudahan kalau ada orang yang membaca tulisanku ia akan paham dengan motivasi dan semangat yang tersirat pada tulisan itu. Terkadang hal yang terlihat jelek tak selamanya jelek. Sesuatu itu selalu mempunyai sisi lain dari yang bisa dilihat, begitu juga manusia, begitu juga perasaan manusia.

Semenjak mengenal dia, aku banyak belajar dan aku banyak mendapat pelajaran, bukan hanya tentang menulis dan tulisan. Hmmm,,, tapi dikarenakan sekarang sedang membahas tulisan jadi kita fokuskan kesitu saja. Ya.. karena dia akhirnya aku bisa membuat sebuah blog: http://rhyuqmaia.blogspot.com/ dan Alhamdulillah ada beberapa tulisan disana, walaupun terkesan “geje”. Nah, sekarang dia malah buatin aku web, hahaha,,, padahal akunya juga gak kepikiran sampai kesana. Ya,,, web inilah buktinya http://www.tulisan-id.com/. Dia juga ikut ngisi tulisannya di situ, kita memang sama-sama suka menulis. Who?...
He’s My Motivator. Aku hanya bisa bilang “Terima Kasih,,,” ^_^

Rabu, 13 April 2011

About Tulisan-id (Untuk Sebuah Web)

Bismillah...

Berawal dari sebuah kesenangan akan sebuah perubahan dan kebiasaan untuk menulis yaitu menuliskan semua yang ingin ditulis baik apa yang dirasa dan apa yang terpikir tanpa niat jelek untuk menyudutkan dan menghujat seseorang atau golongan. Sebuah kebiasaan yang mencoba untuk jujur lewat tulisan, walau terkesan “geje” alias gak jelas tujuannya apa serta mungkin terkesan hanya sebuah keisengan dan memang awalnya kami menulis hanya untuk mencari kepuasan batih semata. Tapi terlepas dari itu, kami pun ingin ada perubahan menuju yang lebih baik.

Web ini dimaksudkan untuk menampung kebiasaan kami  yang berawal dari sebuah kesenangan untuk menulis dan kesenangan untuk perubahan yang lebih baik. Mudah-mudahan dengan adanya web ini bukan hanya sebuah kesenangan saja yang akan kami dapat tapi akan menjadi banyak kesenangan karena kami bisa berbagi kesenanagan disini dengan semuanya dan semoga perubahan itu akan tercapai. Menuju perubahan yang lebih baik.

Hanya Menulis dan Hanya Tulisan, semoga bisa bermanfaat buat semuanya…

"Hal besar itu kadang berawal dari hal-hal yang kecil"
^_^

Selasa, 12 April 2011

Hanya Tulisan

Benarkah tulisan hanya sebuah keisengan karena ingin menulis???
Hanya seperti itukah???

Sepintas memang tulisan ada karena hanya sebuah kesenangan saja atau memang diperuntukan untuk mencari kesenangan (versi penulis-red). Maksudnya?

Ya,,, maksudnya untuk menyalurkan sebuah hobi, itu maksud dari sebuah kesenangan dan maksud dari mencari kesenangan adalah sadar atau tidak, mau berarti atau tidak itu tulisan untuk banyak orang, mau dibaca atau tidak oleh orang lain, kadang tulisan yang dibuat bisa menghadirkan suatu kesenangan atau mungkin lebih tepatnya kepuasan batin. Setidaknya ia telah berhasil mengungkapkan apa yang harus diungkapkan, ya,,, sudah pasti dalam bentuk tulisan. Terserah itu berupa tulisan yang agak puitis atau biasa disebut puisi, cerita pengalaman berupa cerita pendek dan juga novel, boleh jadi... hee..

Itu semua awalnya dari kesenangan dan juga mencari kesenangan, bahkan kalau sudah profesional mungkin kesenangannya bukan hanya kepuasan batin saja tapi bisa berupa kepuasan materil berbentuk penghasilan. Hmmm,,, asik tuh jadi penulis profesional,,, :D

Mantap kan jadi penulis, bisa punya penghasilan dari hobi yang ia geluti. Tapi, yang pasti tulisannya bukan tulisan sembarang tulisan. Ya,, namanya juga profesional, pasti tak sedikit tantangannya, setidaknya tulisannya harus punya banyak manfaat buat banyak orang atau memang tulisannya harus layak jual alias komersil.

Eiits,,jangan nyerah dulu donk,,, tak apa, mungkin saat ini tulisan kita belum bisa menghasilkan "duit" atau belum layak jual atau tulisan kita tak begitu penting untuk banyak orang. Yang pasti kita harus ingat tujuan kita menulis itu apa, bukankah karena memang kita senang menulis? bukankah karena kita ingin mengungkapkan apa yang harus diungkapkan? dan bukankah itu memberikan kita sebuah kesenangan? hal itu lebih berharga dari pada uang,,, :)

Ada satu lagi, dengan menulis kita bisa belajar jujur. Ya,,setidaknya kita berusaha jujur untuk mengungkapkan semua perasaan, semua ide yang kita rasa dan kita pikirkan saat itu. Jadi, tulisan adalah kejujuran. Cieeilee,,,mantap nya bahasanya??hahaha,,, narsis dikit, gk apa kan jujur,, :P
Hmmm,,, coba apakah hal ini bisa dihargai dengan materi??
Jadi, tuliskan saja apa yang ingin dituliskan. Dijamin pasti akan langsung dirasakan manfaatnya,,,, Waaaduh serasa tukang obat,,hahaha,,, :D

Ya, maksudnya pasti akan ada sebuah kepuasan dalam diri setelah menulis, bukan dari segi materi ya,,,. Tapi, kalau bisa dapat itu Alhamdulillah  dan siapa tahu nanti tulisan kita bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Bukankah hal besar itu berawal dari hal-hal yang kecil?
Keep spiriiiiiiiit,,,!!!
\(^0^)/

Selasa, 05 April 2011

Teruntuk Cahaya Bulan

puisi tanpa nada, ia berbicara tentang rasa
alunan nada tanpa kata, ia berbicara lewat suara
mungkin mata dan telinga bisa merasa
tapi tak kan bisa ia mengerti
hanya hati yang tau pasti maksudnya

Teruntuk Cahaya Bulan
yang sedang bersembunyi,,,
mungkinkah aku telah menjadi Sang Pungguk yang selalu merindukannya,,,
Sumedang, 3 April 2011

Aku Memang Tak Punya Hati

Aku memang tak punya hati
Hati ini sekarang hanyalah hati yang aku pinjam darimu
Tak utuh seperti hati yang lain
Karena ini bagian dari punyamu

Aku memang tak punya hati
Hati ini sekarang masih hati yang aku pinjam darimu
Tak akan bisa ku pasangkan untuk hati yang lain
Karena ini hati punyamu

Aku memang tak punya hati
Hati ini sekarang masih hati yang terus aku pinjam darimu
Andai kamu ingin mengambilnya kembali, silahkan
Karena ini memang hati punyamu

Aku yang tak punya hati
Aku tak mau kehilangan muka
Sudah cukup aku tak punya hati

Ternyata Tak Banyak Berubah

I'm With You-Avril

mendengarkan lagu ini,,,lamunanku terbang
aku kembali ke belakang,,,
nostalgia,,dimana aku yang dulu selalu asik dengan dunianya sendiri
dalam kamar bersama temaram sinar putih,c'Riry dan c'Rara,,,
mereka dunia yang kulupa,,,
sahabat-sahabat setiaku bersama sendiri
menemaniku berharap seorang pangeran yang akan datang dalam kehidupanku,,,
dan merekalah yang selalu merekatkan setiap patahan disaat harapan terhempas dan terjun bebas,,,
hehe,,,kalau dinget-inget,,,konyol tapi klasik,,,

kali ini,,,
di tempat yang sama
dalam kondisi yang sama,,,
hanya saja tak ada c'Riry dan c'Rara lagi
sudah terganti oleh c'Ubi, versi canggih Rara dan Riri,,
dengan dunia yang lebih komplek antara nyata dan tidak nyata,,,
duniaku tak sendiri, bersamanya,,,tapi lebih hampa dari duniaku dulu
lebih abstrak dan lebih aneh dari duniaku sendiri
masihku berharap tapi bukan seorang pangeran lagi,,hanya seorang insan yang bisa membuatku utuh
hehe,,,apakah aku terlalu muluk???
^^

Yang Sempat Terlupa

manusia selalu memiliki dua sisi yang berbeda,,
walau terlihat sempurna tapi tetap manusia tak akan bisa sempurna
baik dan buruk,,tak tersekat dengan jelas,,tergantung dari sisi mana ia terlihat..
baikkah?
burukkah??
yang mana yang lebih dominan?????????

terkadang kesan pertama tak sesuai dengan aslinya
karena hanya itu yang bisa dilihat
begitu mudah men"judge" orang salah dimata kita tanpa melihat sisi lain yang mungkin belum sempat kita lihat
mungkin saja keburukan itu hanya sebagian kecil dari sisi-sisi yang dia punya,,,mungkin hal baiklah yang lebih dominan disana.
dan terkadang kita begitu mudah menyukai kesempurnaan dari seseorang tanpa berpikir kadang orang bisa melakukan kesalahan serta dia bukanlan boneka yang bisa mengikuti apa yang kita mau

sebaik-baiknya orang pasti pernah melakukan kesalahan
dan seburuk-buruknya orang pasti dia punya sebuah kebaikan
hanya perlu waktu untuk mengenal,,,
hanya perlu waktu untuk memahami,,,

hal itulah yang sempat aku lupakan kemarin,,,
aku terlalu memaksakan,,,
aku terlalu asyik dengan apa yang aku pikirkan,,,
aku terlalu cengeng dengan apa yang aku rasa,,,
dan aku lupa pada diriku sendiri,,,

Hanya Diriku

semakin berusaha untuk mengejar
semakin jauh aku tertinggal
semakin ku coba menjadi dirinya
semakin aku bukan siapa-siapa
aku punya batas
cukup pada apa yang aku punya

aku tak akan mungkin bisa
memberi semua yang kamu minta
aku tak akan mungkin bisa
menjadi dia yang kamu suka

Sempurnakah???

sempurnanya kamu dalam diamku
sampai katapun tak bisa mewakili perasaanku...
sepenuhnya

sempurnanya kamu dalam pikirku
sampai penapun tak mampu hadirkan sosokmu,,,
utuh

Yang Mewakili Hati

Anata dake ni aitakute ima demo zutto
Ame no hi ni wa omoi dasu Negai hitotsu dake
Watashi wa anata no kakera Anata no mune ni kaeritai
Tojita hon no baka namutteru Omoi de to iuna no Pandora no houseki
Anata ni dake aitakute...

Aku selalu teringat akan satu-satunya keinginanku untuk bertemu denganmu
Setiap kali menyaksikan hujan, hingga saat ini
Aku adalah bagian dari dirimu yang hanya ingin kembali ke dalam hatimu
Aku adalah perhiasan Pandora bernama kenangan yang tertidur di dalam buku yang tertutup
Aku hanya ingin bertemu denganmu...


sebenarnya tak berjudul
karena ini bukan tulisanku,,,bukan kata-kata yang keluar dari hatiku...
kata-kata ini aku cuplik dari salah satu artikel pada majalah animasi indonesia klo gak salah "ANIMONSTER" tapi aku lupa ngebahas anime apa,,,
kata-kata ini aku temukan kembali di salah satu catatan aku yang iseng aku buka-buka lagi...
walau bukan keluar dari hasil pemikiran aku, walau bukan sepenuhnya perasaan aku,,,
entah mengapa aku suka banget baca kata-kata ini, mungkin karena kata-kata ini bisa mewakili perasaan aku sekarang...

Sabtu, 02 April 2011

Urang Sunda dalam Rumpaka


Terkadang kita orang Sunda (Urang Sunda) kehilangan jati dirinya terutama generasi mudanya, tak mengenal siapa dirinya dan dari mana ia berasal. Ya,,,tak jauh-jauh saya mencontohkan, saya sendiri jujur sangat awam apabila ditanya mengenai nilai-nilai, basa dan budaya Sunda kecuali yang memang sudah biasa dan kadang tidak terasa, selebihnya saya geleng kepala.
Tapi kebetulan kali ini saya menemukan sebuah buku yang berjudul “Sangkakala Padjadjaran-Upaya Awal Mengeja dan Menyingkap Makna Rumpaka” karya H. Setia Hidayat dan N. Syamsuddin Ch. Haesy. Sebuah buku yang menggali nilai-nilai luhur sosial Budaya Sunda yang tersimpan pada berbagai karya seni, terutama nilai-nilai yang terkandung dalam Rumpaka yang menjadi nafas tembang Sunda. Kesadaran untuk membaca dengan mengeja nilai-nilai adiluhung peninggalan leluhur yang telah mengharumkan Padjadjaran, ini bermula dari kesadaran yang terbangun untuk menemukan hubungan kausalitas antara teks rumpaka dan konteksnya dengan kehidupan nyata sehari-hari.
Sebenarnya saya juga kurang begitu paham dengan hal ini, tapi dengan modal rasa ketertarikan dan kesukaan walau saya tidak paham, mudah-mudahan hal ini bisa menjadi awal dari jalan yang bisa menunjukan ‘siapa diri saya’ khususnya dan mungkin umumnya akan menunjukan siapa ‘Urang Sunda’ itu.
Inilah beberapa Rumpaka yang dikaji dalam buku tersebut, mungkin sepintas ada kata-kata yang bisa dipahami, bait-bait dari rumpaka ini begitu kaya dengan makna, begitu sarat dengan ilmu, banyak pepatah terkandung disana. Mudah-mudahan hal ini bisa bermanfaat dan lebih jelasna mah, Cag akh,,mangga dibaca kunyalira,,,hee,,,^^


Rajah
Amit ampun nun paralun,
Ka Gusti nu Maha Suci
Neda pangjiad pangraksa,
Para Abdi-abdi Seni
Seja ngaguar laratan,
Titis Waris Nini Aki
Ngembatkeunjalan laratan,
Katampian geusan mandi
Ka leuwi Sipatahunan,
Leuwi nu ngaruncang diri
Diri anu Sakiwari,
Rek muru lulurung tujuh
Ngaliwat ka Padjadjaran
Bongan haying pulang anting
Padungdeungan padungdeungan,
Jeung usikna pangancikan
Pun.. sampun…!

Sampurasun karumuhun,
Ka Hiyang Prabu Siliwangi,
Nu Murba di Padjadjaran,
Pangauban seuwe siwi
Nu Gelar di tatar Sunda,
Muga Nyebarkeun wawangi

Kidung
Run turun bayu rahayu,
Bayu tresna bayu asih,
Bayu mawat kawalungan,
Bayu mawat kaelingan,
Sakur nu kaliliwatan,
Sakur nu katitincakan

Urang buka tutungkusan,
Nu kahalang ku pipinding,
Dina gebang sewu lontar,
Dina tulis titis tulis,
Maca uga nu waruga,
Atra setra kanti sukma,
Amin ya Rabbal Alamiin


Sunda Mekar
Cacandraan para leluhur,
Cirri bumi dayeuh panca tengah
Lemah duhurna,
Lemah lengkobna,
Lemah padataranana,
Nagara mukti wibawa,
Panglambang congkrang Kujang papasangan,
Yasana para dewata,
Teu sulaya ti nyatana.


Narangtang
Nu jauh urang deukeutkeun,
Geus deukeut urang layeutkeun,
Geus layeut urang paheutkeun,
Geus paheut silih wangikeun.


Papatet
Padjadjaran kari ngaran,
Pangrango geus narikolot
Mandalawangi geus ngaleungit
Nya dayeuh geus jadi leuweung,
Nagara geus lawas pindah
Saburakna Padjadjaran
Di gunung gumruh suwung,
Geus tilem jeung nagarana.
Cupu Manik Astagina
ditandean sarat tangan.
Ditutuban apan bihari ku mandepun
Diteundeun di sisi jalan
Dibuka ku nu ngaliwat
Kunu weruh di semuna,
Kunu rancage hatena
Dibuka pating haleuang,
Numenta dilalakonkeun.


Papatet Gancang
Kawung mabur carulukna,
Gula lengiteun ganduan
Ciamis kari patina,
Ciherang kari kiruhna
Samak tingaleun pandanna
Kiai leungiteun aji, Pandita ilang komara
Kahuruan ku napsuna.


Tatalegongan
Bangkong dikongkorong Kujang,
Ka cai kundar cameti..
Kole di buah hangasa,
Ulah mopo samemeh leumpang
Hirup ka tungkul ku pati,
Paeh teu nyaho dimangsa
Naha bangkong dikongkorong,
Mawa Kujang teu ngarasa.. mokaha
Nolog andon ngalalakon,
Ngarasa heunteu rumasa.. timana
Asa gandang mawa ringkang
Ka cai kundang cameti,
Ka darat mah kundang heurap
Nyasaran kalangkang beurang.


Goyong
Sakapeng mah bawaning ku pusing,
Sok neneda ka Anu Kawasa,
Gunung Gede jeung Pangrango, geuwat geura arurug
Dayeuh abdi basmi sing leungit,
Gegek rame ge cumah, teu aneh teu lucu
Da pinuh ku tukang cidra,
Salamina tukang jalir janji, sulaya tina subaya.


Padepokan
Ku Indung mah dunungan sering dikantun
Tara matak jadi pikir
Ku Bapa mah dunungan sering ditilar
Tara matak runtuk galih
Aduh ayeuna mah,
Naha ari ku anjeun Na.
Mana nyeri da nyeri teuing.


Jalan Satapak
Jalan satapak paranti kuring ngaprak
Estu lantung tambuh laku,
Heunteu puguh nu dijugjug
Leumpang sakaparan-paran
Jalan satapak nu matak ngarakacak,
Emut kana tapak lacak
Harita nu karandapan,
Dunia asa nu duaan
Tuh ka gunung itu.. ka pasir itu,
Terusan jalan satapak.. duh
Asa jauh panineungan,
Ari ras jalan satapak


Narangtang
Dirarampa dilelebah,
Nyoreang alam ka tukang
Paingan ceuk juru pantun,
Jaman Padjadjarang Murba


Pangapungan
Watu gilang Padjadjaran,
Watu gilang sang Niskala baheula
Baheula sabale gandrung,
Sa Sunda sa Siliwangi
Geman Ripah Kerta Mukti… Raden
Naha atuh kiwari geuningan sagala gati.. deuh
Bongana pahiri-hiri,
Parebut dipayung tangtung
Pagirang-girang tampian,
Calik girang gede ajang
Naha alok heunteu nyaho,
Somah nu lara balangsak
Geuning duh kaniaya
Nya urang papantunan,
Kumelendang jeung kalangkang
Baheula sa Padjadjaran, sa Prabu, sa Balagandrung
Nu gandrung ka Sunda tandang… duh
Urang mindeng jejemplangan,
Ngajemplang jemplingkeun diri… Raden
Ulah rek kabareurangan
Si Pelung naglingkung lembur,
Hudang urang rarancangan
Rancag batan kuda lumpat,
tarikna ku dedegungan
Kebat ka bale Rancage,
Hayu ti ditu gebur gumebyar.
Reungeukeun tuh sangkakala,
Sangkakala Padjadjarang tangara
Mangsa mapag jaman anyar,
Mangsana Ki Sunda Tandang
Rempug jukung sauyunan.. duh
Tembingkeun ajen sewesen,
Satria nu Pinandita… raden
Teuas peureup lemes usap,
Pageuh keupeul lega awur
Silih asah silih asih,
Bari adil paramarta
Sinatria pilih tanding,
Raden tedak Pasundan


Nataan Tangtung
Duh Gusti Nu Maha Agung
Nu nyipta waruga jagat.
Nu nyangking pasti papasten,
Di Dunya raga rumingkang,
Jisim Jirim Karsa Gusti,
Aya daya Walakaya..
Anging Karsa Gusti
Bulan bentang sarangenge.
Gumulir nyirian wanci.
Dina hirup kahirupan
Uteuk tongo walangtaga,
Pucuk kembang buah beuti.
Nu sami pada tumuwuh,
Anging Karsa Gusti.


Pupunden Ati
Duh anak ibu,
Nu geulis pupunden ati
Geus bisa ulin,
Geus capetang jeung ngopepang
Teu weleh deudeuh,
Najan bangor toloheor
Tambah kanyaah
Sarengkak saparipolah.


Budak Ceurik
Ma’lum anu jadi indung
Boga anak ngan sahiji.
Pok na bari cumalimba
Semu ngeces.. semu ngeces melas melis
“Ema mana ari bapa?”
Abdi mah hayana papanggih geuning
Masing emut nyai geulis kawiwitan
Moal anjeun jadi nanjung,
Tanpa pangjurung ti indung
Masing emut ujang kasep kawiwitan
Moal anjeun jadi mulya.. duh,
Tanpa pangdu’a ti bapa
Jawab nu jadi indung:
Emas mirah buah ati
Ujang mah teu gaduh bapa,
Walona piraku deui
Cau oge aya nu melak,
Kitu deui diri abdi
Piraku teu gaduh bapa
Baeu hidep anak Ibu,
Menggeus ulah kitu deui
Masing emut nyai geulis kawiwitan
Moal anjeun jadi nanjung,
Tanpa pangjurung ti indung
Masing emut ujang kasep ka wiwitan
Moal anjeun jadi mulya.. duh
Tanpa pangdu’a ti Bapa.


Narangtang
Gunung gunung dibarubuh,
Tatangkalan dituaran
Cai caah babanjiran,
Buana marudah motah.


Mangu-mangu
Sok rajeung kamemelangan,
Mimikirandiri pribadi.
Timana jeung rak ka mana.
Cenah hirup kudu hurip,
Waluya lahir jeung batin.
Nyaho nu bener nu palsu,
Ngan hese neanganana.
Sok inggis salah pamilih.
Palangsiang bener the ngan ceuk sorangan


Jemplang Pamirig
Duh Gusti nu Maha Agung
Neda jait ti bala’i,
Neda Ginaran bagja
Nun Gusti abdi tingali
Abdi mah puguh tandaya,
Nu kawasa anjeun bae
Abdi darma asih brangta
Wungkul wuyung ku kahayang nu Agung
Upami eta saestu pibagjaeun,
Laksanakeun sapaneda
Nugraha dunia akherat.


Malih Warni
Siliwangi anu milih warni
Mindah rupa nilar Padjadjaran
Palias pondok lalakon
Siliwangi nu ngantun,
Ngantun oge da mulih deui
Mulang ka Padjadjaran,
Ngaping seuwe putu
Ngalanglang Galuh Pakuan
Siliwangi kiwari geus tandang deui
Ngaheuyeuk tatar Sunda
Tatar Sunda dijaring diaping,
Dititenan dijaga diriksa
Bilih bobor karahayon
Siliwangi nu luhung.
Wicaksana tur tigin jangji
Siliwangi geus lugay,
Kiwari lumungsur
Ngagem wangkingan pusaka
Kujang sakti ageman alam bihari,
Pusaka Padjadjaran


Sinom Tegal
Biur ngapung ngawang-ngawang
Bareng jeung angin nyiriwing
Ngalayang pa ayang-ayang
Tujuhan pa iring-iring
Bareng nyoloyong ngabring
Raksukan katingal hurung
Cawening nu harerang
Kahibaran layung kuning
Geulang, suweng, kangkalung
Lir kunang-kunang


Degung Mangu
Surud windu ganti warsih,
Robah mansa ganti musim
Surud windu ganti warsih,
Robah mangsa ganti musim
Alam ngagilir nguriling,
Ngemplong taya aling-aling
Ilang sugrining panghalang,
Lenglang ca’ang narawangan
Lugayna ti panglungguhan,
Padepokan kahiangan


Degung Panggung
Jaman Sunda ka emasan.
Ratu Sunda Padjdjaran
Kabudayaan Kasenian.
Jadi bentengna Pakuan
Ayeuna ninggang mangsana.
Kiwari cunduk waktuna
Bandana Rayat merdeka,
Sing santosa laluasa…
  
Untai kata penuh makna, mudah-mudahan kita bisa mengabil sesuatu dari padanya…

Bari jeung teu ngartos abdi ge,,,,hehehe,,, :P